IKNPOS.ID – Pi Network akhirnya resmi memasuki fase Open Mainnet, sebuah momen penting yang sudah lama dinantikan jutaan komunitasnya yang dikenal sebagai Pioneers.
Langkah ini menandai transformasi besar, dari sekadar proyek mining di ponsel, menjadi sebuah platform blockchain dengan utilitas nyata dalam dunia keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan pembayaran digital global.
Dengan hadirnya Open Mainnet, Pi tidak lagi sekadar “mimpi” komunitas, tetapi mulai dilihat sebagai calon pemain besar di industri kripto.
Tidak hanya membuka akses transaksi digital, Pi Network juga menargetkan pengembangan aplikasi terdesentralisasi (dApps) serta memperluas adopsi merchant di seluruh dunia.
Antusiasme Tinggi Pioneers
Pengumuman ini langsung memicu gelombang optimisme di kalangan komunitas Pi. Ribuan diskusi online, konten media sosial, hingga komunitas trader kripto mulai menyoroti potensi Pi Network di masa depan.
Namun, euforia ini masih dibayangi oleh tantangan harga Pi Coin di pasar.
Harga Pi Coin Masih Tertahan di Level Rendah
Data terbaru menunjukkan harga Pi Coin berada di kisaran $0,34. Dari sisi teknikal, tren masih cenderung bearish dengan indikator MACD negatif, CRSI lemah, dan volume perdagangan meningkat meski kapitalisasi pasar terus menurun.
Kondisi ini membuat banyak trader ragu apakah Pi mampu segera keluar dari tekanan pasar. Meski begitu, para Pioneers tetap percaya bahwa fundamental Pi lebih kuat dibandingkan grafik harga jangka pendek.
Jalan Panjang Menuju Bursa Utama
Sejumlah analis menilai bahwa masa depan Pi Coin masih sangat terbuka. Faktor penting yang menjadi kunci:
Listing di bursa utama seperti Binance, Coinbase, atau OKX.
Migrasi token yang mulus dari jaringan tertutup ke Open Mainnet.
Dukungan investor ventura (VC) yang siap memperkuat ekosistem Pi.
Peningkatan utilitas nyata, terutama untuk pembayaran merchant dan integrasi dengan aplikasi Web3.
Jika langkah-langkah ini berjalan mulus, Pi Network berpeluang besar untuk bersaing dengan jaringan layer-1 blockchain lain seperti Solana, Avalanche, hingga Cardano.
Terverifikasi Dewan Pers