IKNPOS.ID – Memerangi dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran narkotika di sekitar wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi salah satu fokus Polres Penajam Paser Utara (PPU).
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membentuk Kampung Tangguh Narkoba di Kecamatan Sepaku, yang masuk kawasan IKN.
“Jangan sampai generasi muda di Sepaku hancur karena narkoba, oleh karena itu pencegahan, edukasi dan penindakan harus berjalan simultan,” kata Wakil Kepala Polres PPU, Kompol Awan Kurnianto, Selasa, 19 Agustus 2025.
“Dikhawatirkan tanpa langkah cepat, Sepaku yang menjadi wilayah IKN jadi pasar empuk bagi peredaran gelap narkoba,” lanjutnya.
Seperti diketahui, meski diproyeksikan menjadi bagian dari IKN, namun secara administratif Kecamatan Sepaku masih masuk wilayah hukum Kabupaten PPU. Karenanya, Polres PPU tetap fokus melakukan upaya pemberantasan narkoba di wilayah tersebut.
“Bukan hanya sekedar penindakan, kepolisian juga mengusung strategi pencegahan dari akar rumput dengan membentuk Kampung Tangguh Narkoba di Kecamatan Sepaku,” ujarnya.
Kampung Tangguh Narkoba Jadi Benteng Awal
Kompol Awan juga menjelaskan, program Kampung Tangguh Narkoba menjadi benteng awal agar narkotika tidak meracuni masyarakat, sehingga edukasi digencarkan. Selain di sekolah, edukasi juga dilakukan di kalangan pekerja IKN dan warga desa.
Ia menjelaskan, personel Polres PPU yang bertugas sebagai Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) turun langsung mendatangi rumah warga, sekolah, bahkan tempat pekerja IKN.
“Personel sosialisasi bahaya narkoba dan harus sampai ke semua telinga, dan penindakan juga diperketat,” jelasnya.
Pencegahan dan penindakan berjalan beriringan, tidak ada celah sedikit pun bagi pengedar maupun pengguna untuk beraksi di wilayah Kecamatan Sepaku.
Langkah tersebut dilakukan dengan latar belakang pengungkapan 46 perkara penyalahgunaan dan peredaran narkoba sepanjang 2026, sejumlah kasus diungkap di Kecamatan Sepaku.
“Pelaku juga berbeda-beda, ada pekerja, ibu rumah tangga bahkan remaja, dan alasan pelaku penyalahgunaan dan peredaran narkoba yang tertangkap bervariasi mulai dari tekanan hidup, kebutuhan ekonomi hingga sekadar coba-coba,” lanjutnya.