10 Kanker Paling Mematikan di Dunia dan Alasan Mengapa Belum Ada Obat Tuntas
IKNPOS.ID – Komedian Tanah Air Nina Carolina atau Mpok Alpa meninggal dunia karena mengidap kanker. Belum diketahui pasti kanker jenis apa yang merenggut nyawa Mpok Alpa. Berikut ini 10 penyakit kanker dengan keganasan paling mematikan dan belum ada obatnya.
Kanker masih menjadi salah satu masalah kesehatan terbesar di dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit ini menempati posisi kedua sebagai penyebab kematian terbanyak secara global, setelah penyakit jantung.
Meskipun kemajuan pengobatan modern telah meningkatkan peluang bertahan hidup bagi banyak pasien, beberapa jenis kanker tetap memiliki tingkat kesintasan yang sangat rendah.
Kanker paling mematikan bukan hanya diukur dari jumlah kematian, tetapi dari tingkat kelangsungan hidup relatif lima tahun—yaitu persentase pasien yang bertahan hidup setidaknya lima tahun setelah diagnosis, tanpa memperhitungkan penyebab kematian lainnya.
Penting dipahami bahwa dalam terminologi medis, “sembuh total” dari kanker berarti tidak ada lagi sel kanker di dalam tubuh dan tidak akan kambuh. Dalam praktiknya, dokter lebih sering menyatakan pasien “dalam remisi” karena kemungkinan kambuh selalu ada, bahkan setelah bertahun-tahun.
Daftar 10 Kanker Paling Mematikan dan Alasan Tingkat Kesintasan Rendah
1. Kanker Pankreas – Tingkat Kesintasan 12,8%
Kanker pankreas sulit terdeteksi pada tahap awal karena sering tanpa gejala. Jika terdiagnosis pada stadium IV, peluang bertahan lima tahun bisa turun hingga 1% saja.
Faktor risiko: merokok, obesitas, diabetes, pankreatitis kronis, faktor genetik, paparan bahan kimia.
Pengobatan: pembedahan, kemoterapi, radioterapi, imunoterapi, terapi target.
Kematian di AS 2024: ±51.750 jiwa.
2. Kanker Esofagus – Tingkat Kesintasan 21,6%
Menyerang saluran penghubung antara tenggorokan dan lambung.
Faktor risiko: usia lanjut, laki-laki, perokok, konsumsi alkohol, refluks asam kronis.
Pengobatan: pembedahan, kemoterapi, radioterapi.
3. Kanker Hati & Saluran Empedu Intrahepatik – Tingkat Kesintasan 21,7%
Salah satu kanker dengan angka kematian tertinggi di dunia.
Faktor risiko: hepatitis B, hepatitis C, sirosis hati, konsumsi alkohol berlebihan.
Pengobatan: imunoterapi, terapi target, transplantasi hati, pembedahan.
Kematian di AS 2024: ±29.840 jiwa.
4. Kanker Paru-paru & Bronkus – Tingkat Kesintasan 26,7%
Penyebab kematian kanker tertinggi di dunia.
Faktor risiko: merokok (penyebab utama), paparan gas radon.
Jenis utama: kanker paru-paru non-sel kecil (80–85% kasus) dan kanker paru-paru sel kecil.
Kematian di AS 2024: ±125.070 jiwa.
5. Leukemia Myeloid Akut (LMA) – Tingkat Kesintasan 31,9%
Kanker darah yang berkembang dari sel myeloid di sumsum tulang.
Faktor risiko: paparan benzena, riwayat kemoterapi, radiasi tinggi.
Pengobatan: kemoterapi, transplantasi sumsum tulang.
6. Kanker Otak & Sistem Saraf – Tingkat Kesintasan 33,4%
Glioblastoma adalah jenis paling mematikan dengan kesintasan lima tahun hanya 5,7%.
Faktor risiko: usia lanjut, obesitas, riwayat keluarga.
Pengobatan: pembedahan, radioterapi, kemoterapi, terapi target.
7. Kanker Lambung – Tingkat Kesintasan 36,4%
Mayoritas kasus adalah adenokarsinoma yang bermula di lapisan lendir lambung.
Faktor risiko: usia di atas 60 tahun, laki-laki, obesitas, pola makan tertentu.
Pengobatan: pembedahan, kemoterapi.
Kematian di AS 2024: ±10.880 jiwa.
8. Kanker Ovarium – Tingkat Kesintasan 50,9%
Sering terlambat terdeteksi karena gejalanya samar.
Faktor risiko: mutasi BRCA1, BRCA2, sindrom Lynch.
Pengobatan: pembedahan, kemoterapi, imunoterapi, terapi target.
9. Mieloma – Tingkat Kesintasan 61,1%
Kanker darah yang bermula di sel plasma.
Faktor risiko: usia di atas 45 tahun, laki-laki, etnis tertentu.
Pengobatan: kemoterapi, terapi target, steroid.
Kematian di AS 2024: ±12.540 jiwa.
10. Kanker Laring – Tingkat Kesintasan 61,5%
Menyerang kotak suara (laring) dan sering disebabkan oleh konsumsi alkohol atau tembakau.
Pengobatan: pembedahan, radioterapi, kemoterapi, imunoterapi.
Kematian di AS 2024: ±3.880 jiwa.