IKNPOS.ID – Sektor sekunder, seperti lapangan usaha industri pengolahan, pertanian dan ekspor menjadi faktor dominan dalam mendongkrak pertumbuhan positif ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim) triwulan II-2024. Hal itu diungkapkan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kaltim.
Ekonomi Provinsi Kaltim triwulan II-2025 tumbuh sebesar 4,69 persen (year-on-year/y-o-y) dengan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Rp221,77 triliun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan senilai Rp147,96 triliun.
“Meski pertumbuhan ekonomi Kaltim lebih rendah ketimbang rata-rata regional Kalimantan, namun Kaltim masih memegang pangsa PDRB terbesar se- Kalimantan, didorong oleh sektor sekunder di tengah pelemahan sektor primer,” kata Kepala BI Perwakilan Kaltim, Budi Widihartanto, Jumat, 15 Agustus 2025.
Dari sisi lapangan usaha dan pengeluaran, pendorong utama ekonomi Kaltim triwulan II 2025 adalah industri pengolahan, khususnya produksi pupuk, crude palm oil (CPO), dan bahan kimia.
Menurut dia, lapangan usaha pertanian turut mengalami pertumbuhan seiring adanya panen hortikultura dan meningkatnya produksi tandan buah segar (TBS), berkat curah hujan yang optimal.
Dari sisi ekspor, kontribusi net ekspor terhadap PDRB Kaltim mencapai sekitar 40 persen, mencerminkan tingginya ketergantungan pada perdagangan luar negeri.
Budi juga menjelaskan, batu bara menjadi penyumbang utama dengan porsi lebih dari 60 persen ekspor, dengan China sebagai pasar terbesar dan India di posisi kedua, sehingga secara nasional, Kaltim menempati peringkat kelima ekspor nonmigas dan peringkat ketiga ekspor migas di antara 38 provinsi di Indonesia.
Dari perkembangan ekonomi makro daerah, perekonomian Kaltim pada periode 2023-2024 tumbuh lebih tinggi ketimbang nasional dan regional Kalimantan, didorong oleh masifnya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Walaupun pada triwulan II 2025, pertumbuhan ekonomi Kaltim tercatat di bawah nasional dan regional, namun tetap lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan tersebut terutama ditopang oleh lapangan usaha industri pengolahan, lapangan usaha pertanian, serta ekspor,” kata Budi.