IKNPOS.ID – Pasar aset kripto tengah memantau dengan cermat pergerakan harga Pi Network (PI) yang kini memasuki fase konsolidasi usai anjlok ke rekor terendah sepanjang masa pada 1 Agustus 2025 lalu.
Sejak saat itu, harga Pi Coin bergerak mendatar tanpa arah yang jelas, mencerminkan kondisi pasar yang berada dalam situasi “gantung” antara ketakutan dan harapan.
Per hari ini, harga Pi Coin diperdagangkan di kisaran $0,35, tanpa ada lonjakan signifikan ataupun tekanan jual besar-besaran.
Related Post
Fenomena ini menandakan pasar masih menunggu katalis yang mampu mendorong pergerakan harga ke level yang lebih menentukan, baik itu breakout ke atas maupun breakdown ke bawah.
Harga Pi Coin Terkunci di Antara Ketakutan dan Harapan
Indikator teknikal pada grafik harian PI/USD menunjukkan sinyal stagnasi. Salah satunya terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang bergerak datar sejak awal Agustus.
RSI saat ini berada di kisaran 28-30, mengindikasikan kondisi oversold namun tidak ada dorongan kuat dari pembeli untuk membalikkan keadaan.
RSI adalah indikator yang mengukur kondisi jenuh beli dan jenuh jual suatu aset, dengan nilai di atas 70 dianggap overbought (rawan koreksi), sementara di bawah 30 dianggap oversold (berpotensi rebound).
Namun, RSI yang bergerak datar dalam jangka waktu lama biasanya menunjukkan keseimbangan antara tekanan beli dan jual.
Tidak hanya RSI, Average True Range (ATR) Pi Coin juga menunjukkan tren penurunan sejak 2 Agustus, kini berada di level 0,03. ATR merupakan indikator volatilitas yang mengukur seberapa besar harga bergerak dalam periode waktu tertentu.
Penurunan ATR ini menegaskan bahwa volatilitas Pi Coin saat ini semakin mengecil, pergerakan harga semakin lambat, dan pasar masih dalam fase “wait and see”.
Siap-Siap Breakout, Tapi Ke Mana Arah Harga Pi Coin?
Dengan kondisi harga yang “terjebak” dalam rentang sempit, pasar menanti momen breakout yang dapat menentukan babak baru perjalanan harga Pi Coin.
Namun, pertanyaannya adalah, apakah harga akan tembus ke atas atau justru kembali terjun ke bawah?
Terverifikasi Dewan Pers