IKNPOS.ID – Penggemar Nintendo di seluruh dunia antusias menyambut rilis Donkey Kong Bananza. Game ini membawa suasana baru yang eksplosif dengan teknologi voxel dan gameplay destruktif yang belum pernah ada di seri sebelumnya. Namun, di balik segala kehebohannya, muncul satu pertanyaan besar dari para gamer: apakah performa Nintendo Switch 2 cukup kuat untuk menangani game ini?
Pertanyaan tersebut tidak datang tanpa alasan. Beberapa sesi hands-on yang beredar mengungkapkan bahwa Donkey Kong Bananza mengalami frame drop saat terjadi ledakan atau kehancuran besar dalam game. Hal ini membuat banyak pengguna penasaran, apakah konsol generasi terbaru dari Nintendo ini kewalahan?
Donkey Kong Bananza Tawarkan Pengalaman Baru yang Intens
Nintendo tidak main-main saat mengembangkan Donkey Kong Bananza. Mereka memanfaatkan kekuatan Switch 2 untuk menghadirkan lingkungan yang bisa dihancurkan secara dinamis, dengan efek visual yang memukau dan gameplay yang cepat.
Game ini menggunakan teknologi voxel yang membuat struktur di dalam dunia permainan bisa dihancurkan secara real-time. Hasilnya, setiap adegan terasa hidup dan penuh kejutan. Akan tetapi, justru pada momen-momen seperti inilah performa Nintendo Switch 2 mulai diuji.
Developer Nintendo Beri Penjelasan Langsung
Kazuya Takahashi, sang sutradara game ini, menjelaskan bahwa timnya menyadari adanya penurunan frame rate di bagian tertentu. Namun, menurutnya, hal tersebut terjadi demi menghadirkan pengalaman bermain yang tetap seru dan imersif.
Ia menambahkan bahwa tim pengembang mengutamakan rasa menyenangkan saat bermain. Daripada mengorbankan mekanisme gameplay yang kompleks, mereka memilih untuk membiarkan sedikit penurunan performa pada situasi ekstrem agar keseluruhan game tetap menyenangkan.
Performa Nintendo Switch 2 Sedang dalam Sorotan
Donkey Kong Bananza menjadi game eksklusif besar pertama untuk Switch 2 yang benar-benar menuntut kinerja tinggi dari konsol ini. Meskipun Nintendo mengklaim bahwa sebagian besar gameplay berjalan lancar, kenyataan bahwa penurunan performa bisa terjadi tentu menimbulkan kekhawatiran.
Sebagian pengguna bahkan membandingkan pengalaman bermainnya dengan konsol lain, seperti PlayStation 5 atau Xbox Series X. Di media sosial, banyak yang bertanya-tanya, mengapa konsol generasi baru Nintendo terlihat kewalahan menghadapi game internal mereka sendiri.