IKNPOS.ID – Di tengah gejolak pasar kripto global, Pi Coin kembali jadi sorotan setelah mengalami pelemahan signifikan dalam beberapa pekan terakhir.
Harga koin ini kini berada di ujung tanduk, hanya selangkah lagi dari titik terendah sepanjang masa (ATL).
Para investor pun mulai panik, sebab sejumlah indikator teknikal mengisyaratkan bahwa Pi Coin bisa jatuh lebih dalam jika tidak segera ada sentimen positif yang membalikkan keadaan.
Related Post
Pi Coin Mulai Kehilangan Taji
Pada saat artikel ini ditulis, harga Pi Coin berada di angka $0,469, hanya sekitar 14,8% dari level terendah sepanjang masa di $0,400. Ini menjadi sinyal kuat bahwa tekanan jual sedang mendominasi.
Padahal sebelumnya, Pi Coin sempat menunjukkan perlawanan terhadap arus bearish pasar kripto. Namun kini, dengan minimnya minat beli dan sinyal teknikal yang lemah, koin ini kian rentan terhadap penurunan yang lebih dalam.
Indikator CMF Menukik Tajam, Tanda Dana Investor Kabur
Salah satu indikator yang menjadi perhatian utama adalah Chaikin Money Flow (CMF), yang kini mencatat penurunan tajam hingga berada di bawah garis nol. Ini berarti arus keluar dana dari Pi Coin lebih besar daripada arus masuknya.
Apa artinya?
Singkatnya, para pemegang Pi Coin mulai melepas aset mereka demi menghindari kerugian lebih lanjut.
CMF menyentuh titik terendah dalam sebulan terakhir tanda bahwa sentimen pasar terhadap Pi Coin mulai berubah menjadi bearish.
Jika tren ini berlanjut, bukan tidak mungkin tekanan jual bakal semakin menggila dan harga koin bisa jatuh di bawah level support penting di $0,450.
RSI Mengonfirmasi Arah Bearish Pi Coin
Tak hanya CMF, Relative Strength Index (RSI) juga menunjukkan sinyal negatif. Indikator ini kini berada di bawah garis netral, memperkuat sinyal bahwa momentum harga Pi Coin sedang dalam tren menurun.
Yang lebih mencemaskan, Pi Coin bahkan kehilangan korelasi positifnya dengan Bitcoin, yang belakangan ini justru menunjukkan penguatan.
Artinya, peluang teknikal untuk rebound dalam waktu dekat sangat tipis, kecuali terjadi perubahan besar dalam sentimen pasar.
Terverifikasi Dewan Pers