IKNPOS.ID – Harga Pi Coin terpantau stabil di level $0,49 pada Sabtu pagi 5 Juli 2025, mencatat kenaikan 1,8% dalam 24 jam terakhir. Namun, secara mingguan, harga masih melemah sekitar 14%, mencerminkan tekanan jual yang belum mereda di tengah sentimen pasar yang cenderung negatif.
Sentimen pasar Pi Network semakin diuji menjelang momen penting: pembukaan token besar-besaran dalam 30 hari ke depan. Pi Network akan membuka akses ke 304,7 juta token, dengan total nilai pasar sekitar $151,9 juta yang dimulai 4 Juli 2025.
Jadwal rilis token dimulai dengan pembukaan 19,39 juta token pada 4 Juli, menjadi yang terbesar dalam satu hari. Momen ini datang setelah event Pi2Day yang seharusnya menjadi katalis positif, justru diikuti oleh penurunan harga sebesar 11–16%.
Related Post
Tekanan tambahan datang dari rencana pembukaan 1,6 miliar token selama 12 bulan ke depan, yang dikhawatirkan memicu aksi jual lanjutan dari para pemegang token.
Dalam 24 jam terakhir, tercatat ada arus masuk lebih dari 6 juta token ke bursa terpusat, yang mengindikasikan kemungkinan aksi ambil untung atau likuidasi dari investor.
Prediksi Harga dan Analisis Teknis
Analis kripto Dr. Altcoin menyebutkan bahwa 90% dari total pasokan Pi Coin dikendalikan oleh Tim Inti, yang kemungkinan akan menjaga agar harga tidak jatuh terlalu dalam.
Namun, jika harga menembus di bawah $0,40, Pi berisiko keluar dari daftar 30 kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar.
Hingga Agustus 2025, harga diperkirakan bergerak dalam kisaran $0,40–$0,50. Potensi kenaikan baru akan muncul jika jumlah token yang dirilis mulai menurun dan volume perdagangan kembali meningkat.
Saat ini, indikator teknikal menunjukkan tren netral hingga bearish. Rata-rata pergerakan (moving average) mengarah turun, sementara beberapa osilator teknis mengindikasikan adanya support di kisaran harga saat ini.
Dengan harga saat ini di sekitar $0,5010 dan volume perdagangan yang rendah, Pi Coin masih berada dalam fase konsolidasi. Pembukaan token besar-besaran diperkirakan menjadi pemicu utama arah pasar berikutnya, apakah akan menguat atau justru melemah lebih dalam.
Terverifikasi Dewan Pers