IKNPOS.ID – Ethereum (ETH) mencatat kenaikan harga sekitar 2% dalam 24 jam terakhir, dengan sempat menyentuh titik resistensi penting di level $2.500.
Kenaikan ini tidak terjadi begitu saja, melainkan dibarengi oleh lonjakan volume perdagangan sebesar +13%, menandakan bahwa minat pasar terhadap ETH kembali meningkat dalam waktu singkat.
Level $2.500 sendiri merupakan titik krusial yang telah beberapa kali menjadi zona pertarungan antara bullish dan bearish selama beberapa pekan terakhir.
Banyak analis teknikal menyebut level ini sebagai “resistensi psikologis” karena bila berhasil ditembus dan dikonfirmasi, bisa membuka jalan bagi ETH menuju level yang lebih tinggi di area $2.700 hingga $2.900.
Namun, kegagalan menembus level tersebut dalam beberapa jam terakhir menunjukkan bahwa tekanan jual masih cukup kuat.
Expiry Opsi ETH Senilai $2,3 Miliar Bisa Jadi Penentu Arah Harga
Faktor fundamental yang tengah menarik perhatian pasar hari ini adalah kadaluarsanya sekitar 936.000 kontrak opsi Ethereum, yang bila dihitung berdasarkan harga saat ini bernilai sekitar $2,3 miliar. Expiry atau kadaluarsa kontrak derivatif ini memiliki potensi besar untuk mengganggu stabilitas harga jangka pendek ETH.
Apa yang membuat situasi ini lebih menarik adalah perubahan mencolok dalam rasio put-call (put-call ratio), yang melonjak dari 0,52 menjadi 0,95 dalam waktu singkat.
Rasio ini menggambarkan perbandingan antara kontrak opsi “put” (yang bertaruh harga turun) dan opsi “call” (yang bertaruh harga naik). Ketika angkanya mendekati 1, artinya jumlah spekulasi harga turun hampir sama dengan spekulasi harga naik. Lonjakan ini menunjukkan bahwa sentimen pasar menjadi lebih hati-hati, bahkan cenderung bearish.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan dominasi call option di minggu sebelumnya, yang sempat memberi harapan akan momentum bullish berkelanjutan. Kini, dengan meningkatnya opsi put, pelaku pasar tampaknya mulai melakukan lindung nilai terhadap potensi koreksi setelah reli singkat ETH.
Implikasi Pergerakan Ini bagi Investor