IKNPOS.ID- Koin meme populer, Shiba Inu (SHIB), tengah menghadapi tantangan besar di pasar kripto. Meskipun tren pasar kripto menunjukkan penguatan, harga SHIB justru masih melemah. Penyebab utamanya adalah tekanan jual besar yang muncul di kisaran harga $0,000012, setara dengan sekitar Rp6,5 triliun berdasarkan jumlah token yang beredar.
Data on-chain menunjukkan bahwa sekitar 33 triliun token SHIB dibeli di bawah harga tersebut. Banyak investor yang kini berada dalam posisi rugi, dan diperkirakan akan mulai menjual ketika harga kembali menyentuh level pembelian mereka. Situasi ini membentuk apa yang disebut sebagai “dinding jual” atau zona resistensi kuat yang dapat menghambat kenaikan harga lebih lanjut.
Saat ini, SHIB diperdagangkan di level sekitar $0,0000117, dengan dukungan harga di kisaran $0,00001141. Untuk kembali menguat, SHIB harus mampu menembus rentang harga $0,00001200–$0,00001252, yang selama ini menjadi penghalang utama.
Meski demikian, beberapa indikator teknikal memberi sinyal positif. Salah satunya adalah indikator MACD (Moving Average Convergence Divergence), yang menunjukkan tanda-tanda potensi pembalikan arah. Jika garis MACD biru berhasil menembus garis sinyal oranye, hal ini bisa menjadi sinyal awal bahwa tekanan jual mulai mereda dan tren naik siap dimulai.
Analis pasar memperkirakan dua kemungkinan skenario:
Skenario bullish: Jika zona resistensi berhasil ditembus, harga SHIB berpotensi naik ke sekitar $0,00001354. Bahkan, pola grafik saat ini menunjukkan kemungkinan kenaikan hingga 20% bila terbentuk pola double bottom.
Skenario bearish: Jika tekanan jual tetap mendominasi, SHIB berisiko turun lebih dalam ke area $0,00001059 atau lebih rendah, memperpanjang fase konsolidasi harga.
Zona jual besar di harga $0,000012 menjadi ujian utama bagi SHIB saat ini. Selama tekanan dari investor yang ingin menjual belum teratasi, pergerakan harga masih akan cenderung terbatas. Namun jika berhasil menembusnya, peluang rebound cukup terbuka lebar