IKNPOS.ID – Pembangunan masif Ibu Kota Nusantara (IKN) membutuhkan material yang luar biasa banyak. Salah satu material utama dalam pembangunan infrastuktur calon ibu kota baru Indonesia itu adalah baja konstruksi.
Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, pihaknya telah memiliki estimasi kebutuhan baja konstruksi pembangunan infrastruktur IKN tahun 2023-2024 sebanyak 331.000 ton.
“Dalam pembangunan infrastruktur IKN tahun 2023-2024, estimasi kebutuhan baja konstruksi Kementerian PUPR sebesar 331 ribu ton,” ujar Basuki sebagai keynote speech yang diwakili oleh Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Abdul Muis, di Jakarta, Rabu 10 Juli 2024.
Selain baja konstruksi, estimasi kebutuhan sumber daya material dan peralatan konstruksi di IKN 2023-2024, antara lain semen 1,9 juta ton, aspal 325.223 ton, beton pracetak 450.579 ton, dan peralatan 2.194 unit.
Berdasarkan Lampiran Rencana Induk IKN dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, studi kelayakan teknis untuk penentuan lokasi IKN yang dilakukan pada 2018-2019 menjadi dasar pemilihan lokasi IKN yang baru.
Pemindahan IKN ke Kalimantan didasarkan pada beberapa pertimbangan keunggulan wilayah. Pertama, dari sisi lokasi, letaknya sangat strategis karena berada di tengah-tengah wilayah Indonesia yang dilewati Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II di Selat Makassar yang juga berperan sebagai jalur laut utama nasional dan regional.
Kedua, lokasi IKN memiliki infrastruktur yang relatif lengkap, yaitu bandara, pelabuhan, dan jalan tol yang baik, serta ketersediaan infrastruktur lain, seperti jaringan energi dan air minum yang memadai.
Ketiga, lokasi IKN berdekatan dengan dua kota pendukung yang sudah berkembang, yaitu Kota Balikpapan dan Kota Samarinda. Keempat, ketersediaan lahan yang dikuasai pemerintah sangat memadai untuk pengembangan lKN. Kelima, minim risiko bencana alam.