IKNPOS.ID – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menjalankan program Terang Kampungku. Program ini menjangkau dusun-dusun yang selama ini hanya mendapat listrik 12 jam sehari.
Kondisi keterbatasan listrik ini membuat energi surya pun menjadi solusi utama untuk wilayah-wilayah terpencil.
Menurut Kepala DPMD Kukar, Arianto, program ini menargetkan beberapa titik di Kukar untuk meningkatkan fasilitas penerangan di desa.
“Memang dari RPJMD kita ditargetkan 17 titik, dan semua sudah selesai. Tapi bukan berarti kita berhenti di situ. Kita harus turun ke bawah, cek ke dusun-dusun yang belum merasakan listrik 24 jam,” ujar Arianto, beberapa waktu lalu.
Ia menyoroti banyak wilayah di Kukar yang sebelumnya hanya mengandalkan listrik terbatas atau bahkan tidak menyala sama sekali.
Salah satunya di Desa Tani Baru, Kecamatan Anggana, yang memiliki tiga dusun masih memerlukan bantuan fasilitas penerangan.
“Tahun 2024 baru dusun induknya yang teraliri. Dua dusun lainnya belum. Maka 2025 kita bantu lagi dengan listrik tenaga surya,” jelasnya.
Teknologi tenaga surya dipilih karena lebih efisien dan bisa menjangkau daerah yang sulit dipasangi jaringan listrik PLN. Warga yang berada di daerah terpencil sekalipun dapat menikmati listrik sepanjang hari.
“Kita pasang panel surya sampai ke rumah warga yang paling jauh. Sekarang sudah nyala semua,” katanya.
Namun, perawatan peralatan masih menjadi tantangan agar terap optimal. Arianto menyampaikan bahwa pendampingan teknis masih sangat diperlukan bagi warga.
“Kalau dirawat sesuai petunjuk, masa pakainya bisa 10–15 tahun. Tapi kalau sembarangan pakai, ya satu-dua tahun rusak,” jelasnya.
Oleh karena itu, DPMD Kukar akan mengawal keberlanjutan program ini lewat pelatihan teknis kepada warga setempat untuk menangani kendala secara mandiri.
“Supaya kalau ada kerusakan ringan, bisa langsung ditangani, tidak menunggu tim dari kabupaten,” tutupnya.