IKNPOS.ID – Untuk mengamankan arus mudik dan Idul Fitri 1446 Hijriah/2026 Masehi, hingga arus balik di wilayah hukum Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Timur (Kaltim), sebanyak 3.762 personel gabungan diterjunkan.
“Kami sinergi bersama TNI dan instansi pemerintahan amankan arus mudik dan lebaran hingga arus balik,” kata Kepala Polda (Kapolda) Kaltim, Brigadir Jenderal Polisi Endar Priantoro, Sabtu, 22 Maret 2025.
“Sebanyak 3.762 personel gabungan dikerahkan dan ditempatkan di 86 titik yang tersebar di seluruh wilayah Kaltim,” tambahnya.
Personel itu tergabung dalam operasi Ketupat Mahakam 2025 berlangsung selama 16 hari.
Puncak arus mudik lebaran diperkirakan pada tanggal 28-30 Maret 2025, jelas Kapolda, kemudian puncak arus balik diprediksi terjadi pada tanggal 5-7 April 2025.
Masyarakat diimbau apabila hendak mudik untuk memperhatikan faktor keamanan, mulai dari kunci, listrik, kompor dan lain sebagainya yang berpotensi menimbulkan kejadian yang tidak diinginkan.
“Bila perlu bisa sampaikan kepada tetangga bahwa rumah itu kosong dan kemudian disampaikan kepada kami agar menjadi perhatian untuk pengamanan,” ujarnya.
Kapolda Endar Priantoro juga mengingatkan agar selama mudik tidak membawa barang yang berlebihan, sehingga menjadi faktor X dari pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan tindakan kejahatan.
Komando Daerah Militer VI/Mulawarman ikut menerjunkan 2.060 prajurit membantu kepolisian di wilayah teritorial, dalam melakukan pengamanan arus mudik dan Idulfitri hingga arus balik.
“Kami tugaskan 2.060 prajurit untuk bantu kepolisian dalam operasi Ketupat Mahakam 2025,” kata Panglima Kodam (Pangdam) VI/Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha. .
Sebanyak 1.010 prajurit disebar di wilayah hukum Polda Kaltim, antara lain di Kota Samarinda, Balikpapan dan Kota Bontang, serta Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Kutai Barat, Mahakam Ulu, Berau, Penajam Paser Utara dan Kabupaten Paser.
“Sebanyak 1.050 prajurit lainnya ditugaskan untuk membantu kepolisian melakukan pengamanan di Provinsi Kalimantan Utara dan Kalimantan Selatan yang masuk wilayah teritorial Kodam VI/Mulawarman,” lanjut Pangdam Rudy.