IKNPOS.ID – Harga rumah di Kota Balikpapan mengalami peningkatan signifikan pada triwulan IV tahun 2024.
Berdasarkan hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) di pasar primer meningkat sebesar 1,55 persen (yoy).
Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan III 2024 yang hanya sebesar 1,41 persen (yoy).
Kenaikan harga properti ini juga sejalan dengan meningkatnya minat masyarakat Balikpapan untuk memiliki hunian, terutama rumah subsidi.
Permintaan terhadap rumah tipe kecil masih mendominasi pasar properti residensial di Balikpapan.
Faktor Penyebab Kenaikan Harga Rumah
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Balikpapan, Marinda Dama Prianto, mengungkapkan bahwa kenaikan harga rumah di kota ini dipicu oleh beberapa faktor utama, yakni:
- Kenaikan harga tanah yang terus meningkat di wilayah perkotaan dan sekitarnya.
- Kenaikan harga material bangunan, termasuk semen, pasir, besi, dan bahan konstruksi lainnya.
- Peningkatan upah tenaga kerja di sektor konstruksi akibat inflasi dan meningkatnya biaya hidup.
Rumah Subsidi Tetap Diminati, Bergantung pada FLPP
Marinda juga menambahkan bahwa di triwulan IV 2024, rumah tipe kecil masih menjadi pilihan utama masyarakat.
Penjualan rumah subsidi di Balikpapan sangat bergantung pada Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang disalurkan oleh pemerintah.
“Hal ini menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap hunian tipe kecil dan bersubsidi masih sangat besar. Sehingga, kebijakan pemerintah terhadap sektor ini perlu terus dilanjutkan untuk memfasilitasi pemenuhan kebutuhan masyarakat akan rumah,” ujar Marinda.
Tren Harga Properti di 2025
Dengan tren kenaikan harga tanah dan bahan bangunan, serta meningkatnya permintaan akan hunian, diperkirakan harga rumah di Balikpapan akan terus mengalami pertumbuhan pada 2025.
Para calon pembeli rumah disarankan untuk mempertimbangkan kondisi pasar sebelum mengambil keputusan pembelian.