IKNPOS.ID – Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi salah satu daerah rawan peredaran gelap narkotika dan psikotropika (narkoba).
Hal itu diakui, Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik saat bertemu dengan Kepala BNN Komjen Marthinus Hukom, Selasa 4 Februari 2025.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) kasus narkoba merupakan tertinggi dibandingkan kejahatan lainnya.
Akmal Malik mengatakan, Kaltim menjadi daerah rawan gelap narkoba karena ada pintu masuk dari wilayah utara.
Menurut dia, narkoba masuk dari Malaysia melalui Kalimantan Utara (Kaltara) kemudian beredar ke Kaltim.
Akmal Malik meminta kepada jajaran BNN RI untuk memberikan perhatian serius terhadap masuknya narkoba melalui Kalimantan Utara ini. Kaltara dijadikan pintu masuk narkoba yang datang dari Malaysia.
Meskipun, saat ini Pemprov Kaltim berkolaborasi dengan Forkopimda untuk mengatasi narkoba di masyarakat.
“Kolaborasi antara semua Forkopimda sangat baik. Dan kita selalu mendiskusikan terkait peredaran gelap narkoba di Kaltim termasuk bagaimana upaya pencegahannya,” ujar Akmal di ruang Pandurata, Kantor Gubernur Kaltim, Selasa 4 Februari 2025.
Akmal melanjutkan, upaya-upaya pencegahan terus dilakukan dengan kerja sama dengan BNN Kaltim.
Pihaknya, lanjut Akmal terus mendukung semangat pemberantasan peredaran narkoba di Kaltim.
“Kami mendukung semangat pemberantasan peredaran di Kaltim,” ujar Akmal Malik.