IKNPOS.ID – Sebagai upaya mendukung ketahanan pangan, energi dan air, Kementerian Kehutanan memulihkan lahan kritis di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Langkah ini juga sekaligus untuk mengurangi bencana hidrometeorologi di provinsi penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) tersebut.
Menurut Direktur Konservasi Tanah dan Air Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Muhammad Zainal Arifin, penanaman pohon di Kaltim merupakan bagian dari rangkaian kegiatan penanaman pohon serentak 2025, yang dilakukan di seluruh provinsi di Indonesia.
“Kegiatan penanaman pohon sebagai upaya pemulihan lahan kritis, mendukung ketahanan pangan, energi dan air,” kata Zainal, Minggu, 19 Januari 2025.
Menurut Zainal, yang juga Penjabat Bupati Penajam Paser Utara itu, penanaman pohon tersebut sekaligus mengurangi bencana hidrometeorologi di Indonesia, termasuk di Provinsi Kaltim.
“Bencana hidrometeorologi, seperti curah hujan ekstrem, angin kencang, puting beliung, banjir dan kekeringan,” tambahnya.
Penanaman pohon dilakukan di atas lahan 345 hektare di daerah aliran sungai (DAS) yang dikelola Pertamina Hulu Mahakam Kalimantan Timur (PHKT), dan di atas lahan 51 hektare di wilayah kerja 13 pemegang izin penggunaan kawasan hutan (PKH) di Provinsi Kalimantan Timur.
Kemudian, untuk wilayah kerja Mahakam Hulu Kabupaten Berau, Provinsi Kaltim ada 180 unit PKH dengan luas lahan lebih kurang 170 ribu hektare, dan sekitar 100 ribu hektare sudah ditanami pohon.
“50 persen dari penanaman 100 ribu hektare lahan di wilayah kerja Mahakam Hulu itu sudah diberdayakan dan diserahterimakan kepada pemangku kawasan,” ujarnya.
Kementerian Kehutanan menargetkan rehabilitasi 40 ribu hektare lahan secara nasional pada 2025, dan di wilayah Provinsi Kaltim 12 ribu hektare lahan direhabilitasi.