IKNPOS.ID – Dengan tujuan mencegah terjadinya deflasi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim), pemerintah daerah setempat melakukan upaya untuk memaksimalkan penyerapan beras produksi petani lokal.
Menurut Asisten II Bagian Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten PPU, Sodikin, selain untuk mencegah deflasi, Pemkab PPU berupaya memaksimalkan penyerapan beras lokal untuk menjaga stabilitas pangan demi kesejahteraan petani.
“Produksi beras petani setiap tahun mengalami surplus. Saat mengalami surplus pada salah satu komoditi, maka bakal menyumbang deflasi dan komoditi beras penyumbang deflasi di Kabupaten Penajam Paser Utara,” jelas Sodikin, Minggu, 19 Januari 2025.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara, saat ini tercatat 8.000 orang petani yang terdiri dari 700 kelompok tani, dengan 14.070 hektare lahan pertanian tanaman padi produktif tersebar di empat kecamatan.
Rata-rata ribuan hektare lahan persawahan tersebut mampu panen gabah kering giling tiga sampai empat ton per hektare untuk sekali panen, dan dalam satu tahun petani melakukan dua kali panen.
Menurut Sodikin, beras produksi petani tersebut, selain diserap Badan Urusan Logistik (Bulog), petani juga menjual hingga luar daerah seperti ke Provinsi Kalimantan Selatan.
“Konsumsi beras lokal di dalam daerah juga harus lebih diperbanyak agar maksimalkan penyerapan beras petani lokal yang setiap tahun surplus,” tambahnya.
Upaya pemerintah kabupaten untuk memaksimalkan penyerapan beras lokasi tersebut, ia menimpali lagi, diterbitkan surat edaran bupati yang mewajibkan aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai pemerintahan dengan perjanjian kerja (PPPK) minimal membeli beras lokal lima kilogram setiap bulan.