IKNPOS.ID – Seiring dengan terus dikebutnya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), sejumlah daerah penyangga di wilayah tersebut juga tak luput dari pembenahan. Salah satu wilayah yang jadi sasaran pembenahan adalah Desa Karias Dalam, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan.
Daerah ini dikenal sebagai wilayah yang kesulitan mendapat akses air bersih, terutama kala kemarau melanda pada pertengahan hingga akhir tahun. Para petani di desa ini mengandalkan sumur dangkal di sawah. Itu pun harus ditampung sedikit demi sedikit untuk mengairi tanaman. Warna air yang keruh dan menguning jelas tidak sehat untuk dikonsumsi.
Untuk mengatasi masalah tersebut, TNI AD telah membangun sumur bor beserta fasilitas pendukung pertanian. Keberadaan sumur bor ini menjadi jawaban atas keresahan masyarakat desa selama ini.
Untuk mendukung akses menuju pusat ketahanan pangan di Desa Karias Dalam, TNI AD membangun sejumlah infrastruktur bagi masyarakat yang mayoritas tinggal di Desa Sungai Karias, yang berbatasan dengan Karias Dalam.
Pada 8 Mei 2024, Satuan Tugas TNI Manunggal Membangun Desa (Satgas TMMD) Ke-120 Kodim 1001/Hulu Sungai Utara-Balangan berjumlah 150 personel memulai pembangunan sejumlah sarana dan prasarana untuk mewujudkan lahan ketahanan pangan sebagai paru-paru pertanian daerah itu.
Satgas TMMD menyusun berbagai persiapan sebelum tahap pelaksanaan hingga mereka memulai pengeboran sumur dengan kedalaman sekitar 100 meter untuk wilayah yang sulit mengakses air.
“Selain untuk kebutuhan pertanian, sumur bor beserta sarana pendukung yang dibangun juga untuk kebutuhan air bersih masyarakat desa sekitar yang selama ini hanya mengandalkan air sungai yang menguning,” kata Komandan Satgas TMMD Ke-120 Kodim 1001/Hulu Sungai Utara-Balangan Letkol Kav Gunantyo Ady Wiryawan.
Salah satu petani Desa Karias Dalam, Ahmad Humaidi, mengungkapkan, desa ini merupakan pusat pertanian dan hortikultura strategis karena berada di dataran paling tinggi di antara 219 desa di Hulu Sungai Utara, berbatasan langsung dengan Kalimantan Tengah, serta berjarak lebih dari 40 kilometer ke perbatasan Kalimantan Timur menuju IKN.
“Setelah sumur bor ini ada, kami tidak khawatir lagi saat musim kemarau. Jika musim hujan memang tidak begitu dimaksimalkan, tetapi saat kemarau panjang, sumur bor ini 100 persen membantu petani karena hasil panen padi dan perkebunan akan tetap melimpah,” jelas Humaidi.
Karias Dalam menjadi satu-satunya desa yang memiliki potensi ketahanan pangan dengan perpaduan tanaman padi dan hortikultura karena kondisi geografis desa ini tidak sepenuhnya lahan rawa.
Desa Karias Dalam merupakan salah satu desa yang memiliki lahan pertanian terluas di Hulu Sungai Utara, mencapai 246 hektare ditambah desa perbatasan sekitar 69 hektare.
Dengan luas lahan pertanian 300 hektare lebih, desa ini menjadi harapan sebagai lumbung pangan karena lebih produktif dibanding desa lain, yang jika ditotal masih ada belasan ribu hektare berada di rawa lebak yang terhampar luas menyerupai samudera.