IKNPOS.id – Pernah nggak, kamu merasa pusing berat, jantung berdebar kencang, atau penglihatan tiba-tiba buram?
Kalau iya, bisa jadi itu tanda-tanda tekanan darahmu sedang melonjak tinggi!
Jangan anggap enteng, apalagi kalau tensi kamu sudah mencapai 180/120 mmHg atau lebih.
Kondisi ini disebut krisis hipertensi dan sangat berbahaya.
Bahkan, bisa memicu stroke atau serangan jantung dalam waktu singkat kalau tidak segera ditangani.
Kenapa Tensi Tinggi Bisa Sebabkan Stroke?
Kamu perlu tahu, tekanan darah tinggi adalah musuh utama pembuluh darah.
Ketika tensimu melejit sampai di atas 180/120 mmHg, tekanan besar itu bisa merusak dinding pembuluh darah otak.
Akibatnya, ada dua kemungkinan buruk yang bisa terjadi:
- Stroke Hemoragik
Pembuluh darah di otak bisa pecah karena nggak kuat menahan tekanan, lalu darah menyebar ke jaringan otak. Kondisi ini sangat mematikan. - Stroke Iskemik
Tekanan darah tinggi bisa memicu penyumbatan aliran darah ke otak, karena plak yang menempel di dinding arteri terlepas. Ini juga berbahaya dan butuh penanganan cepat.
Nggak cuma stroke, tensi tinggi juga berisiko memicu serangan jantung, gagal ginjal, hingga kerusakan mata. Intinya, tekanan darah yang terlalu tinggi adalah darurat medis.
Tanda-Tanda Bahaya yang Harus Kamu Tahu
Krisis hipertensi sering datang tanpa gejala jelas, tapi ada beberapa tanda yang wajib kamu waspadai:
- Pusing berat atau sakit kepala yang tiba-tiba.
- Pandangan buram atau ganda.
- Mual, muntah, atau sesak napas.
- Nyeri dada yang menjalar ke bahu atau lengan kiri.
- Detak jantung tidak teratur atau terlalu cepat.
Kalau kamu atau orang terdekat mengalami gejala seperti ini, jangan tunggu lama-lama! Segeralah ke IGD terdekat.
Penanganan dalam beberapa jam pertama sangat krusial untuk mencegah kerusakan permanen atau kematian.
Siapa yang Berisiko?
Hipertensi bisa menyerang siapa saja, tapi ada beberapa faktor yang bikin risiko kamu lebih tinggi:
- Gaya hidup nggak sehat: sering makan makanan tinggi garam, lemak jenuh, atau jarang olahraga.
- Riwayat keluarga: kalau orang tua atau saudara kandungmu punya hipertensi, kemungkinan kamu juga berisiko.
Kondisi medis lain: diabetes, kolesterol tinggi, atau obesitas. - Jangan salah, tensi tinggi ini bisa menyerang siapa saja, termasuk kamu yang merasa masih muda dan sehat.
Jadi, rajinlah cek tekanan darah, terutama kalau kamu punya faktor risiko.
Apa yang Harus Dilakukan?
Kalau tensimu melebihi 180/120 mmHg, nggak ada jalan lain selain segera ke IGD.
Dokter biasanya akan memberikan obat untuk menurunkan tekanan darah secara perlahan.
Jangan coba-coba menurunkannya sendiri dengan minum obat hipertensi tanpa pengawasan dokter, ya.
Untuk mencegah hal ini terjadi lagi, kamu juga perlu mengubah gaya hidup:
- Kurangi konsumsi garam, makanan cepat saji, dan minuman manis.
- Rajin olahraga minimal 30 menit sehari.
- Hindari stres berlebihan. Kalau stres melanda, coba meditasi atau teknik pernapasan.
- Berhenti merokok dan batasi alkohol.
Cegah sebelum Terlambat
Ingat, tekanan darah tinggi adalah “silent killer.” Kamu mungkin nggak merasakan apa-apa sekarang, tapi dampaknya bisa sangat fatal kalau dibiarkan.
Mulai sekarang, jadikan cek tekanan darah sebagai bagian dari rutinitas kesehatanmu.
Jadi, kalau tensimu naik drastis hingga melebihi angka 180/120 mmHg, jangan panik, tapi juga jangan santai.
Segeralah cari bantuan medis di IGD terdekat. Lebih baik mencegah daripada menyesal belakangan, kan?
Jaga kesehatanmu, karena tubuh yang sehat adalah investasi terbaik untuk masa depan.