IKNPOS.ID – Sebanyak 1.118 balita di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tercatat masih mengalami stunting hingga Agustus 2024.
Meski demikian, angka prevalensi stunting di wilayah ini tetap berada di bawah rata-rata nasional, seperti disampaikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan PPU, Yolanda Yurian.
Yolanda menjelaskan bahwa stunting umumnya terjadi akibat kurangnya perhatian terhadap asupan gizi selama 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yang meliputi masa remaja calon pengantin, kehamilan, hingga usia anak mencapai dua tahun.
“1000 HPK adalah masa paling rawan untuk mencegah stunting. Kita mengawasi gizi sejak masa remaja hingga usia anak dua tahun,” kata Yolanda.
Angka Stunting di Bawah Rata-Rata Nasional
Menurut data Dinas Kesehatan PPU, prevalensi stunting di wilayah ini mencapai 11,55 persen di bawah angka nasional yang berkisar 14 persen.
Namun, hasil survei Kementerian Kesehatan menunjukkan angka yang lebih tinggi, yaitu di atas 20 persen.
Meski begitu, Yolanda mencatat adanya penurunan kasus dari tahun sebelumnya.
“Awalnya stunting berada di angka 9,3 persen, tapi sekarang sudah menurun meski masih harus ditangani lebih serius,” ungkapnya.
Upaya Penurunan Stunting di PPU
Untuk menekan angka stunting, Dinas Kesehatan PPU telah melaksanakan berbagai program, seperti skrining kesehatan, sosialisasi kepada remaja, dan kerjasama lintas sektor.
“Kami melakukan pemeriksaan darah untuk mendeteksi anemia pada remaja, memberikan sosialisasi tentang kesehatan reproduksi dan bahaya narkotika, serta memberikan rujukan kepada dokter spesialis bagi kasus tertentu,” jelas Yolanda.
Selain itu, strategi terpadu penanganan stunting di PPU melibatkan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), sesuai arahan Bupati.
“Setiap SKPD diinstruksikan untuk saling mendukung. Ada beberapa program yang sudah dijalankan secara terpadu untuk mengatasi stunting di PPU,” tambahnya.
Penanganan stunting tidak hanya menjadi tugas sektor kesehatan, tetapi juga melibatkan edukasi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya asupan gizi, sanitasi yang layak, dan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Tantangan dan Harapan
Meski angka stunting terus menurun, tantangan masih ada, terutama dalam memastikan keberlanjutan program pencegahan di tingkat keluarga dan masyarakat.
Yolanda berharap upaya terpadu yang dilakukan pemerintah dapat membawa perubahan signifikan di masa mendatang.
“Kami harap dukungan semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, agar masalah stunting di PPU bisa terus ditekan,” pungkasnya.