IKNPOS.ID – Stadion Utama Kalimantan Timur (Kaltim) di Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, saat ini sedang menjalani proses renovasi besar-besaran.
Penjabat Gubernur Kaltim, Akmal Malik, meninjau langsung progres perbaikan stadion yang berkapasitas 35 ribu penonton dan sempat menjadi tempat perhelatan akbar Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII pada 2008.
Setelah lama tidak aktif, Stadion Utama Palaran kembali digunakan untuk perayaan HUT ke-79 RI pada 17 Agustus 2024 lalu.
Agar fasilitas senilai Rp 800 miliar ini tidak lagi terbengkalai, Pemerintah Provinsi Kaltim mengalokasikan dana sebesar Rp 10 miliar untuk renovasi yang dimulai sejak September 2024. Perbaikan tersebut meliputi pembenahan lapangan, penanaman ulang rumput, pemasangan lampu sorot, perbaikan papan skor, serta peningkatan akses masuk stadion.
Akmal Malik menyatakan bahwa progres renovasi stadion sudah menunjukkan hasil yang signifikan.
“Perbaikan lapangan dan pemasangan lampu sorot hampir selesai. Kini tinggal menyelesaikan papan skor dan beberapa perbaikan kecil lainnya. Target kita renovasi ini selesai pada Desember 2024,” kata Akmal.
Renovasi ini tidak hanya untuk mempertahankan stadion sebagai pusat olahraga bertaraf internasional, tetapi juga untuk membuka peluang pemanfaatan lebih luas sebagai tempat latihan klub sepak bola lokal, Borneo FC.
Akmal menegaskan bahwa pengelolaan stadion harus dilakukan secara kolaboratif oleh berbagai pihak, termasuk Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Stadion Utama Palaran, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, serta kontraktor terkait.
“Kita harapkan bukan hanya Borneo FC, tapi seluruh pemangku kepentingan dapat duduk bersama. Semua harus saling mendukung, tidak ada yang bisa menjadi ‘Superman’ di sini, kolaborasi itu penting,” tegas Akmal Malik.
Selain aspek olahraga, Akmal juga berharap kebangkitan Stadion Utama Palaran bisa memberi dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar.
Rencana pengembangan ekonomi, termasuk keterlibatan UMKM lokal, menjadi salah satu fokus pemerintah.
Akmal meminta Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindagkop UKM) Kaltim untuk menyusun mekanisme penjualan bagi UMKM agar lebih tertata dan mendukung lingkungan stadion.
“Dengan penataan yang baik, UMKM di sekitar stadion bisa berkembang. Tidak ada lagi yang berjualan sembarangan. Semua akan diatur dengan sistem yang mendukung keberlanjutan,” jelasnya.
Akmal Malik percaya bahwa revitalisasi Stadion Utama Palaran akan berperan besar dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kaltim serta menjadikan stadion ini sebagai pusat kegiatan besar yang bermanfaat bagi masyarakat luas.