IKNPOS.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) mengajak masyarakat berupaya mengantisipasi lahan kritis bekas pertambangan batu bara.
Langkah yang dilakukan salah satunya dengan penanaman bibit pohon endemik di lahan-lahan yang telah ditinggalkan oleh perusahaan tambang setelah batu bara tidak bisa dieksplor lagi.
Belum lama ini atas inisiasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim dilakukan penanaman pohon endemik, dengan melibatkan siswa SMA dan SMK.
Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik mengapresiasi langkah dan program yang dibangun Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim yang bertujuan mengantisipasi penyebaran lahan kritis di Kaltim dari kawasan pasca pertambangan batu bara.
Menurut dia, peran masyarakat sangat penting dalam antisipasi lahan kritis tersebut.
“Alhamdulillah, saya bersyukur ada masyarakat yang peduli terhadap lahan kritis yang ditinggal pasca tambang batu bara. Ini sebagai modal untuk antisipasi lahan kritis pertambangan di Benua Etam,” kata Akmal belum lama ini di kawasan Samboja Kutai Kartanegara.
Menurut Akmal, gerakan seperti ini sangat luar biasa. Kenapa, karena saat ini Kaltim memiliki kurang lebih 450 sekolah menengah, baik SMA maupun SMK.
Agar kondisi ini tetap berjalan dengan stimultan atau berkelanjutan. Maka, diperlukan regulasi.
Karena itu, Pemprov Kaltim segera membuat regulasi itu, yakni agar setiap anak SMA atau SMK dapat menanam dan memelihara bibit pohon.
Bagi Akmal, apabila kurang lebih 450 sekolah itu punya 1000 anak didik, maka kurang lebih sekolah di Kaltim akan menanam 450 ribu. Karena itu, tentu ini akan menjadi gerakan yang luar biasa dilakukan Pemprov Kaltim.
“Di mana harus dilakukan, yaitu mari menggandeng masyarakat yang punya lahan kritis tersebut. Kita ajak perusahaan itu menanam kembali. Setelah ditanam, tentu bisa diisi peternakan, perkebunan maupun pertanian. Artinya, peran masyarakat sangat diperlukan untuk antisipasi lahan kritis pasca tambang batu bara,” pesannya.