IKNPOS.ID – Seiring dengan perkembangan Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Nusantara (IKN) menuntut kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni di semua bidang, termasuk tenaga pendidik.
Kualitas SDM harus ditingkatkan tidak hanya daerah-daerah penyangga tetapi juga wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) di Kalimantan Timur (Kaltim).
Plt Kepala Disdikbud Kaltim Irhamsyah mengatakan, dengan keberadaan IKN perlu meningkatan kualitas SDM di dunia pendidikan.
“Peningkatan dan rehabilitasi infrastruktur di daerah 3T menjadi fokus utama, khususnya bangunan sekolah dan kualitas guru,” ujar Irhamsyah, Senin 28 Oktober 2024,
Menurutnya, penting meningkatkan kualitas SDM tenaga pendidik, di wilayah 3T agar tidak tertinggal menghadapi arus pendatang yang diperkirakan akan melonjak seiring perkembangan IKN.
“Jangan sampai kita belum siap dalam hal SDM, khususnya dalam menyiapkan tenaga pendidik. Kita harus siap menghadapi kehadiran pendatang yang luar biasa,” ujarnya.
Selain SDM tenaga pendidik, perlu peningkatan infrastruktur bangunan sekolah di wilayah 3 T dan akses internet.
Dia mengatakan, peningkatan SDM tenaga pendidik, infrastruktur bangunan dan akses internet di wilayah 3T melalui kolaborasi dengan kementerian terkait.
“Perkembangan informasi melalui media sosial harus diimbangi dengan akses internet yang memadai. Kalau tidak, anak-anak kita, khususnya di 3T, akan tertinggal,” ujar Irham.
Irhamsyah mengungkapkan kesulitan akses internet di beberapa wilayah 3T. Di sejumlah wilayah yang jauh dari perkotaan mengalami susah sinyal, berdasarkan pengalamannya yang pernah mengunjungi Long Apari hingga Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu.
“Kadang kita harus pergi ke satu tempat yang ada sinyalnya, dan itu kadang ada sinyal kadang tidak. Ini yang mau kami upayakan, agar media elektronik dan sosial yang ada di 3T itu terjangkau,” tuturnya.
Disdikbud Kaltim juga aktif menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar yang beroperasi di wilayah 3T.
Pihaknya mendorong perusahaan-perusahaan tersebut tidak hanya memanfaatkan SDM lokal, tetapi juga berkontribusi melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) pada peningkatan kualitas pendidikan di wilayah 3T, seperti perbaikan infrastruktur dan peningkatan SDM guru.