IKNPOS.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini untuk beberapa wilayah di Kalimantan Timur, termasuk Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda.
BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi hujan lebat yang disertai kilat dan angin kencang yang diperkirakan terjadi pada Rabu, 9 Oktober 2024.
“Peringatan Dini! Kalimantan Timur. Waspada Hujan Lebat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Kab. Kutai Kartanegara, Kota Samarinda,” demikian rilis BMKG yang diterima oleh media.
Masyarakat diminta berhati-hati terhadap kemungkinan dampak dari cuaca ekstrem ini, seperti banjir, genangan air, hingga pohon tumbang.
Cuaca yang tidak menentu ini bisa memengaruhi aktivitas harian warga, terutama di daerah yang rentan terkena banjir.
Prediksi Cuaca Samarinda dan Sekitarnya
Menurut ramalan cuaca BMKG, Samarinda diperkirakan akan mengalami hujan ringan pada sore hari, namun cuaca akan cerah pada malam harinya.
Suhu udara di Samarinda diprediksi berkisar antara 23 hingga 32 derajat Celsius dengan kelembapan mencapai 93 persen.
Kelembapan tinggi ini meningkatkan risiko turunnya hujan di berbagai wilayah di sekitar ibu kota Kalimantan Timur.
Sementara itu, di Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara yang berlokasi di Sepaku, juga diprediksi akan terjadi hujan ringan pada sore hari.
Meskipun intensitas hujan tidak sebesar di Samarinda, masyarakat di sekitar IKN juga diimbau untuk waspada terhadap kemungkinan angin kencang.
Cuaca di Wilayah Lain
Wilayah Sendawar dan Long Bagun, yang terletak di pedalaman Kalimantan Timur, diperkirakan akan mengalami hujan ringan pada malam hari.
Meskipun intensitasnya lebih rendah dibandingkan daerah pesisir, hujan yang terjadi di malam hari dapat memengaruhi aktivitas masyarakat.
Di Balikpapan, cuaca diprediksi lebih bervariasi. Hujan sedang akan turun pada pagi hari, diikuti dengan hujan ringan pada sore hari.
Namun, cuaca diperkirakan akan cerah berawan pada malam harinya, memberikan kondisi yang lebih tenang setelah hujan.
BMKG mengingatkan masyarakat untuk terus memantau perkembangan cuaca melalui kanal resmi BMKG dan selalu siap menghadapi kemungkinan cuaca ekstrem, terutama yang dapat mengganggu aktivitas harian serta berpotensi menyebabkan kerusakan infrastruktur.