IKNPOS.ID – Dinas Pariwisata Kalimantan Timur (Kaltim) bersama Asosiasi Duta Wisata Indonesia (Adwindo) kembali menggelar pemilihan Duta Wisata dan Putri Pariwisata Kaltim 2024.
Mengangkat tema Atma Jenggala Nusantara, proses pemilihan Duta Wisata dan Putri Pariwisata Kaltim saat ini sedang berlangsung.
Saat ini telah tersaring sebanyak sembilan finalis Putri Pariwisata Kaltim dan enam pasang Duta Wisata Kaltim.
Related Post
Adwindo Kaltim menyebut, tahun ini panitia mengangkat tema Atma Jenggala Nusantara yang memiliki makna wadah sinergitas jiwa muda untuk bumi nusantara. Nanti, Duta Wisata dan Putri Pariwisata Kaltim akan mempromosikan potensi wisata daerah termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Yang dalam garis besar memiliki makna, diharapkan melalui Pemilihan Duta Wisata & Putri Pariwisata Kalimantan Timur 2024 ini dapat menjadi wadah Sinergitas Jiwa Muda Untuk Bumi Nusantara,” tulis Adwindo Kaltim dikutip Senin 7 Oktober 2024.
Adwindo telah menjaring sembilan finalis Putri Indonesia dan juga sembila pasangan Duta Wisata. Mereka datang berbagai daerah Kutai Kartanegara, Balikpapan, Samarinda, Penajam Paser Utara, Paser, Kutai Barat dan juga Berau.
Adapun para finalis Putri Pariwisata Kaltim 2024 adalah sebagai berikut
Azwa Aziza Putri dari Kutai Kartanegara 2
Manha Sara Zetta Elwore dari Balikpapan 2
Nabila Tanisa dari Samarinda
Nabila Putri Giswatama dari Penajam Paser Utara
Valentina Imanuela Tampubolon dari Paser
Shafira Azhari dari Kutari Kartanegara 1
Annisa Asri Henly Putri dari Kuta Barat
Nelly Sintia dari Berau
Callista Misyantono Putri dari Balikpapan 1
Sementara Finalis Duta Wisata Kalimantan Timur 2024 yakni
Izham Abdil Haq & Stefania Fidelia Charissa dari Paser 2
Naufa Fikry Al Farizi & Innaysila Trimaulidina Aziz dari Paser 1
Reno Apriano Befi Putrawan & Gita Putri Indriani dari Kutai Kartanegara
Bogi Mukja Lanang Prayoga & Jesslyn Akira Alexandra dari Kutai Barat
Charlkes Sambera Kala & Kayla Syakira Panjaitan dari Berau
Muhammad Nizam Ihsan Fadil & Arum Janitra Larasati dari Balikpapan 1
Terverifikasi Dewan Pers