IKNPOS.ID – Pembangunan infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) belum genap dua tahun, namun kawasan tersebut telah menarik minat para investor, terutama di sektor perhotelan.
Sejumlah hotel berbintang, termasuk yang dikelola oleh jaringan internasional, mulai berdiri di IKN, mencerminkan prospek cerah bagi pusat pemerintahan baru Indonesia ini.
Salah satu pengembang terkemuka yang berinvestasi di IKN adalah PT Pakuwon Jati Tbk, yang dinakhodai oleh Alexander Tedja.
Related Post
Mereka menanamkan investasi senilai Rp 5 triliun untuk membangun sejumlah hotel berbintang, termasuk jenama-jenama internasional di bawah naungan Marriott International.
Hotel-hotel tersebut antara lain The Westin, Four Points by Sheraton, dan Tribute Portfolio by Marriott.
Selain hotel, PT Pakuwon Jati juga akan mengembangkan pusat perbelanjaan yang berada dalam satu kompleks serbaguna (mixed-use development) bernama Pakuwon Nusantara.
Ini menjadi bagian dari investasi besar-besaran di IKN yang diperkirakan akan mengubah wajah kawasan tersebut menjadi pusat aktivitas ekonomi dan wisata di masa depan.
Hingga September 2024, total 13 proyek hotel telah dan akan dibangun di IKN. Salah satu yang sudah diresmikan adalah Swissôtel Nusantara, yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada Jumat, 13 September 2024.
Swissôtel Nusantara menjadi hotel berbintang pertama yang beroperasi di IKN, membuka jalan bagi proyek-proyek perhotelan lainnya.
Berikut daftar lengkap 13 hotel yang akan dibangun di IKN:
- Swissôtel Nusantara
- Vasanta Hotel
- The Westin
- Four Points by Sheraton
- Tribute Portfolio by Marriott
- Hotel Bintang 4 (belum bernama) di Nusantara Superblock
- Qubika Nusantara Boutique Hotel
- Jambuluwuk Nusantara
- Grand Whiz Hotel
- Swiss-belhotel Nusantara
- Nusantara International Hotel and Convention Center
- Delonix Hotel Nusantara
- D’Prima Hotel Nusantara
Investasi ini merupakan bagian dari aliran investasi sektor swasta non-APBN yang hingga groundbreaking ke-8 pada Rabu, 25 September 2024, telah mencapai Rp 53,5 triliun.
Terverifikasi Dewan Pers