IKNPOS.ID – Kementerian Perhubungan mengungkapkan bahwa pengelolaan Bandara Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Bandara Kota Samarinda akan dilakukan secara terpadu.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyatakan bahwa Bandara IKN berpotensi melayani penerbangan internasional, yang akan memberikan dampak signifikan bagi konektivitas Pulau Kalimantan.
“Bandara IKN kemungkinan besar akan melayani penerbangan internasional, sementara Bandara Balikpapan mungkin fokus pada penerbangan domestik,” kata Budi Karya Sumadi di kantor pusat Injourney di Jakarta, ditulis Minggu 15 September 2024.
Panjang landasan pacu Bandara IKN yang mencapai 3.000 meter memungkinkan bandara ini menerima pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777, yang sering digunakan untuk rute internasional.
Keputusan ini diambil untuk mengoptimalkan peran IKN sebagai pusat transportasi udara masa depan di Indonesia.
Dengan hadirnya Bandara IKN yang melayani penerbangan internasional, dampaknya juga akan terasa pada layanan operasional haji dan umrah di Pulau Kalimantan.
Budi Karya menyebut bahwa Bandara IKN dapat menjadi pusat penerbangan haji dan umrah, menggantikan Bandara Balikpapan yang sebelumnya melayani rute-rute tersebut.
“Kehadiran Bandara IKN sebagai pusat penerbangan internasional memungkinkan Kalimantan memiliki pusat penerbangan haji dan umrah yang lebih terintegrasi dan strategis,” ujarnya.
Pemerintah saat ini sedang mengadakan pembicaraan dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan asing dan Angkasa Pura, untuk mengelola Bandara IKN dan Samarinda.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan meningkatkan konektivitas udara di kawasan IKN dan Kalimantan secara keseluruhan.