IKNPOS.ID – Bandara Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur (Kaltim) belum digunakan sebagai pendaratan presawat Kepresidenan RI 1.
Pasalnya, landasan pacu sepanjang 2.200 meter itu belum pernah dicoba untuk mendarat pesawat berjenis sama dengan Pesawat Kepresidenan RI 1.
Karena itu, dalam waktu dekat uji coba landasan pacu Bandara Nusantara menggunakan pesawat sama dengan Pesawat Kepresidenan RI 1 akan dilakukan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, saat ini sedang diupayakan untuk uji coba Bandara Nusantara dengan pesawat RJ 85 milik Pelita Air.
Uji coba dengan pesawat RJ 85 karena memiliki tipe sama dengan Pesawat Kepresidenan RI 1. Pesawat RJ-85/PK-PJJ merupakan kepresidenan RI yang selama ini digunakan Presiden Jokowi untuk tugas kenegaraan tidak bisa digunakan untuk uji coba.
Jika uji coba berjalan lancar, mobilitas Jokowi dilakukan melalui Bandara IKN.
“Kalau ini nanti sudah, berarti Presiden akan beraktivitas di bandara ini,” ujarnya, Kamis 12 September 2024.
Berikut penjelasan tentang pesawat RJ 85 yang akan melakukan uji coba pendaratan di Bandara IKN.
Selain menggunakan pesawat Boeing Business Jet 2 (BBJ2), dalam melaksanakan tugasnya, Jokowi kerap menggunakan pesawat British Aerospace BAE 146-200 atau Avro RJ-85 juga dapat mendarat di Bandara Nusantara.
Pesawat ini bertipe sama dengan RJ-85 yang dimiliki maskapai Pelita Air. Pesawat RJ 85 tergolong berukuran kecil, dengan daya angkut 90-100 penumpang untuk keperluan komersial. Dan mengangkut 30 penumpang untuk keperluan VVIP.
Jokowi kerap menggunakan RJ 85 untuk kunjungan kerja ke daerah-daerah, seperti Bandara Komodo Labuan Bajo atau Bandara Trunojoyo di Kabupaten Sumenep.
Pesawat ini bukan barang baru karena telah ada sejak era Presiden Soeharto.
Mengutip laman indonesia.go.id. pesawat ini buatan 1993 itu merupakan warisan dari era Presiden Soeharto.
Dengan empat engine jet pada kedua sayapnya, pesawat itu mampu take-off di landasan pacu berukuran pendek sekitar 1.500 meter. RJ 85 termasuk pesawat berukuran kecil dengan daya jelajahnya rendah, kurang dari 2.500 km.
Pesawat itu dioperasikan oleh Pelita Air Service merupakan anak perusahaan Pertaminan. Selain Soeharto, pesawat RJ 85 juga digunakan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Selama 10 tahun menjabat Presiden, SBY selalu mengunakan pesawat tersebut.