Pembangunan IKN dari nol di Kalimantan merupakan keputusan strategis untuk menghadapi risiko ketidakstabilan iklim serta kerentanan Jakarta terhadap bencana. Lokasi Nusantara dipilih karena rendah risiko gempa bumi, letusan gunung berapi, maupun banjir besar. Dengan membangun kota dari tahap awal, pemerintah memiliki ruang untuk menata tata kota modern yang lebih terukur, adaptif, dan berbasis riset.
Saat ini, sebagian besar kawasan inti Nusantara masih berada dalam fase konstruksi dan akses publik masih terbatas. Para penghuni awal didominasi oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) generasi muda, khususnya Gen Z, yang tinggal di hunian bertingkat dan menjadi pionir kehidupan sosial baru di IKN.
The World mengakui bahwa Gen Z memainkan peran penting sebagai tenaga penggerak tahap awal pembangunan kota ini. Dengan idealisme dan semangat yang tinggi, mereka berkomitmen menciptakan budaya kerja kota yang modern, inklusif, dan berorientasi masa depan. Generasi muda ini ingin memastikan Nusantara tidak mengulang kesalahan tata kota Jakarta dan mampu tampil sebagai ibu kota yang membanggakan di mata dunia. Semangat mereka dipandang sebagai modal sosial yang sangat berharga bagi keberhasilan jangka panjang IKN.
Pemerintah menargetkan Nusantara dapat menjalankan fungsi penuh sebagai pusat pemerintahan dan politik nasional dalam 3–4 tahun ke depan. Pada tahun 2028, Presiden Prabowo Subianto beserta kementerian dan lembaga pusat diharapkan sudah berkantor secara permanen di Nusantara. Kehadiran pemerintah pusat akan menjadi fase penentu dalam memperkuat legitimasi sekaligus mempercepat pembangunan lanjutan.
Meski masih menghadapi tantangan, pemerintah tetap menunjukkan optimisme kuat terhadap masa depan IKN. Dalam sesi tanya jawab dikatakan oleh The World bahwa Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono, menegaskan bahwa IKN adalah proyek strategis jangka panjang yang memerlukan perhatian dan komitmen penuh.
“Ini bukan sekadar proyek bagi saya, oke! Ini seperti bayi. Jadi kita harus mengelolanya dengan penuh cinta,” ujar Basuki. Ia menambahkan, “Kita berada di titik tanpa jalan kembali. Kita sudah di sini sekarang. Vini, Vidi, Vici.” “Kami datang, kami membangun, kami mengamati dan memonitor pembangunan serta pada akhirnya semua orang akan merasakan kemanfaatan dan IKN menjadi kota unggul.”




















