IKNPOS..ID – Peretasan kripto turun tajam 85% pada Oktober 2025, hanya mencuri $18 Juta. Namun, bulan yang sama menjadi rekor kelam pasar kripto karena kerugian $20 Miliar akibat likuidasi terbesar yang pernah tercatat.
Bulan Oktober 2025 tercatat sebagai periode paling kontras dalam sejarah keamanan dan pasar kripto. Data mengejutkan dari firma keamanan blockchain PeckShield menunjukkan bahwa aktivitas peretasan (crypto hacks) mengalami penurunan tajam hingga 85% dibandingkan bulan sebelumnya.
Namun, penurunan serangan ini sama sekali tidak menghalangi bencana finansial terbesar yang pernah terjadi.
Meskipun peretasan hanya menguras sekitar $18.18 juta (sekitar Rp283 miliar) dari 15 eksploitasi besar, perhatian investor beralih ke krisis pasar yang jauh lebih masif.
Rekor Kelam: $20 Miliar Lenyap dalam Sekejap
Ketika dunia keamanan blockchain bisa bernapas lega, pasar leverage (perdagangan berjangka) justru menghadapi hari tergelapnya pada 10 Oktober. Dalam hitungan jam, terjadi kecelakaan pasar mendadak yang memicu likuidasi besar-besaran.
Total kerugian yang lenyap akibat crash mendadak ini mencapai lebih dari $20 miliar (sekitar Rp312 triliun). Angka ini mencatatkan rekor sebagai peristiwa likuidasi terbesar yang pernah dicatat dalam sejarah pasar kripto.
Kehancuran pasar yang terjadi secara cepat ini sukses menggeser fokus utama dari kerugian akibat peretasan. Hal ini membuktikan betapa tidak terduganya ruang kripto, di mana risiko market crash bisa jauh lebih brutal dibanding aksi pencurian hacker sekalipun.
Daftar Korban Hack Tetap Bertambah
Meski total dana yang dicuri anjlok, para hacker tentu saja nggak libur total. Buktinya, 15 eksploitasi terpisah tetap terjadi, dan beberapa platform terpaksa menelan kerugian signifikan.
Korban terbesar bulan ini adalah Garden Finance, yang kehilangan dana investor hingga $11 juta. Diikuti oleh Typus Finance yang mengalami kerugian sebesar $3.4 juta. Sementara itu, Abracadabra.Money (MIM_Spell) berada di posisi ketiga dengan kerugian $1.8 juta.



