IKNPOS.ID – Hasil survei terbaru Poltracking Indonesia menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat menilai pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka berjalan baik. Dalam survei yang dirilis pada Minggu, 19 Oktober 2025, sebanyak 78,1 persen responden menyatakan puas terhadap kinerja keduanya.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda, menyebut hasil ini menggambarkan kepercayaan publik terhadap arah kebijakan pemerintahan baru tersebut. “Tingkat kepuasan publik yang tinggi menandakan adanya optimisme terhadap kepemimpinan nasional saat ini,” ujarnya dalam konferensi pers.
Faktor yang Mendorong Kepuasan Publik
Menurut Hanta, ada sejumlah alasan utama yang membuat publik menilai positif kinerja Prabowo-Gibran. Di antaranya ialah gaya kepemimpinan yang tegas, bantuan sosial yang dianggap tepat sasaran, serta keberlanjutan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinilai langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.
Survei mencatat bahwa 13,4 persen responden merasa puas karena mendapat manfaat nyata dari bantuan sosial pemerintah. Sementara itu, 11,4 persen lainnya menilai Prabowo sebagai figur yang dekat dengan rakyat dan memiliki perhatian besar terhadap masyarakat kecil.
Penegakan hukum dan pemberantasan korupsi juga menjadi alasan penting bagi publik. Sekitar 9,2 persen responden menilai pemerintahan saat ini menunjukkan keseriusan dalam memperkuat sistem hukum. Adapun program MBG dipilih oleh 8,2 persen responden karena dianggap berkontribusi dalam perbaikan gizi anak-anak sekolah di berbagai daerah.
Ekonomi Jadi Sumber Ketidakpuasan
Meskipun tingkat kepuasan publik tinggi, masih ada sekitar 19,2 persen responden yang mengaku belum puas. Isu ekonomi menjadi faktor utama di balik ketidakpuasan tersebut. “Sebanyak 26,7 persen responden menyebut kondisi ekonomi belum stabil, sementara 15,7 persen menilai bantuan ekonomi belum tepat sasaran,” jelas Hanta.
Selain itu, faktor-faktor lain yang memengaruhi ketidakpuasan publik antara lain kasus korupsi (8,9 persen), harga kebutuhan pokok yang masih tinggi (7 persen), dan keterbatasan lapangan kerja (6,3 persen). Hanta menilai hal ini sebagai pengingat bagi pemerintah untuk memperkuat kebijakan ekonomi dan memperluas kesempatan kerja agar hasil pembangunan lebih merata.
Survei Dilakukan Secara Representatif
Survei Poltracking dilakukan pada 3–10 Oktober 2025 dengan melibatkan 1.220 responden dari berbagai wilayah Indonesia. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka, menggunakan metode multistage random sampling. Margin of error survei ini sebesar ±2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.