Asep menjelaskan, langkah ini menjadi penting untuk melindungi kekayaan linguistik Benua Etam yang sangat beragam. Di Kaltim tercatat memiliki total 16 bahasa daerah.
Bahasa-bahasa tersebut mencakup bahasa asli daerah seperti Aoheng (Penihing), Bahau Diaq Lay, Benuaq, Basap, Kenyah, Punan Merah, Segaai, dan Tunjung, serta bahasa pendatang yang telah lama hadir seperti Bugis dan Jawa.
Page 2 of 2