Dari Madura masih ada satu pesantren lagi yang kirim peserta: pondok pesantren Al Nuqayah di luar kota Sumenep.
Ada juga dari Lamongan: SMK 1 NU Karanggeneng. Lalu dari Madrasah Aliyah (MA) Syekh Abdurrahman, Malang.
Yang dari sekolah Tionghoa tercatat: SMA Xin Zhong, Surabaya. Lalu dari Universitas Ma Chung, Malang.
Tidak kalah pula dari SMA Kristen Elyon, SMA IPH West, dan SMA Katolik Frateran Surabaya.
Ketua Dewan Kehormatan PSMTI Pusat Teguh Kinarto juga kaget begitu banyak pesertanya. Begitu berkembang bahasa Mandarin di pondok pesantren.
“Saya akan nonton bersama anak cucu,” ujar Teguh Kinarto.
Semua anak muda punya mimpi tentang Indonesia. Tapi seperti apa mimpi itu kalau diucapkan dalam bahasa Mandarin, Anda pun ingin menyaksikannya.(Dahlan Iskan)