IKNPOS.ID – Pi Network menghadapi kritik baru dari komunitas terkait janji pembangunan 100 aplikasi yang sebelumnya digaungkan oleh Tim Inti proyek. Janji ini semula ditujukan untuk memperkuat utilitas Picoin dan memperluas ekosistem aplikasi berbasis blockchain, namun hingga saat ini banyak anggota komunitas menilai bahwa janji tersebut belum terealisasi.
Menurut komentar terbaru dari pakar komunitas, Mr. Spock Ape, Tim Inti awalnya meminta masukan dari pengguna mengenai jenis aplikasi yang diinginkan. Pendekatan ini dimaksudkan untuk menegaskan semangat desentralisasi dan mendorong keterlibatan komunitas.
Namun kenyataannya, alih-alih menghadirkan aplikasi unggulan yang dijanjikan, banyak pengembangan kini dialihkan kepada komunitas. Beberapa aplikasi bahkan dibuat menggunakan alat berbasis AI, yang dianggap mempermudah proses tetapi menimbulkan pertanyaan soal kualitas dan relevansi.
Situasi ini memunculkan ketegangan mengenai batas tanggung jawab antara Tim Inti dan pengembang komunitas. Sementara pengembangan berbasis komunitas dapat meningkatkan partisipasi dan kreativitas, banyak anggota komunitas menilai bahwa alih-alih memberdayakan, strategi ini justru mengalihkan akuntabilitas Tim Inti.
Kurangnya komunikasi yang jelas mengenai prioritas pengembangan, peta jalan aplikasi, dan target spesifik telah menimbulkan frustrasi dan spekulasi di kalangan pengguna.
Selain itu, penggunaan AI dalam pembuatan aplikasi menimbulkan kekhawatiran terkait kualitas, orisinalitas, dan keberlanjutan jangka panjang. Beberapa pihak menilai bahwa aplikasi berbasis AI cenderung generik dan tidak sesuai dengan visi awal proyek yang berorientasi pada manfaat nyata dan pengembangan komunitas yang terarah.
Pengguna komunitas menekankan perlunya transparansi dan tindakan nyata dari Tim Inti. Saran yang muncul mencakup penerbitan peta jalan pengembangan aplikasi yang jelas, penetapan batas peran antara Tim Inti dan pengembang komunitas, serta investasi pada aplikasi unggulan yang menunjukkan kegunaan Picoin dalam kehidupan nyata.