Temuan ini memicu diskusi tentang apakah HP dianggap sebagai alat hiburan yang lebih terjangkau atau ada faktor lain di baliknya.
Apa yang mendasari keputusan orang tua? Survei ini juga mengungkap motivasi di baliknya.
Memberikan Izin:
- Alat Komunikasi (92%): Untuk menghubungi dan memantau anak.
- Hiburan (85%): Mengisi waktu luang anak.
- Pendidikan (69%): Membantu proses belajar.
- Penenang (43%): Untuk menenangkan anak yang rewel.
- Tekanan Sosial (30%): Agar anak tidak merasa ketinggalan dari teman sebayanya.
Melarang atau Membatasi:
- Konten Negatif (88%): Kekhawatiran terbesar akan paparan konten yang tidak layak.
- Keamanan & Perkembangan Anak (84%): Khawatir akan keselamatan dan dampak bagi perkembangan sosial-emosional anak.
- Kecanduan Screen Time (82%): Takut anak menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar.
- Pengaruh Lingkungan (16%): Mengikuti keputusan orang tua lain yang juga melarang.
Secara umum, 68% orang tua sepakat usia minimal ideal untuk anak memiliki HP adalah 12 tahun.
Data dari Pew Research ini bukanlah panduan mutlak. Karena setiap anak dan keluarga memiliki kondisi yang unik. Namun, ini adalah cermin yang valuable untuk introspeksi.
Sebagai orang tua, pertimbangannya tidak hanya kebutuhan praktis. Tetapi juga kematangan emosional anak, kemampuan untuk memahami risiko digital dan kesiapan orang tua mendampingi dan mengawasi setiap langkahnya di dunia maya.
Komunikasi yang terbuka dan aturan yang jelas adalah kunci untuk menjadikan HP sebagai alat yang memberdayakan. Bukan merusak.