IKNPOS.ID – Fenomena Taylor Swift mengguncang industri musik dunia. Penyanyi pop Amerika ini baru saja mengukir rekor luar biasa dengan album studio terbarunya yang ke-12: “The Life Of A Showgirl”. Melansir laporan dari Euro News, hanya dalam 24 jam pertama perilisannya, album ini sukses terjual 2,7 juta kopi.
Tidak hanya memecahkan rekor pribadinya. Tetapi juga berhasil menggeser rekor penjualan album Adele yang telah bertahan selama hampir satu dekade.
Penjualan ini mengukuhkan “The Life Of A Showgirl” sebagai salah satu peluncuran album paling signifikan sepanjang masa. Tak hanya itu. Capaian ini juga mengukuhkan Swift sebagai kekuatan tak terbantahkan di industri musik.
Album terbaru Swift ini menunjukkan daya pikat yang luar biasa sejak detik pertama diluncurkan.
Angka ini dengan mudah melampaui rekor pembukaan album Swift sebelumnya: “The Tortured Poets Department”, yang menjual 2,6 juta kopi dalam kurun waktu satu minggu penuh.
Pencapaian ini sekaligus mencatatkan “The Life Of A Showgirl” sebagai album dengan penjualan minggu tertinggi kedua sepanjang sejarah untuk album apapun.
Menggeser Tahta Adele dalam Waktu 5 Hari
Puncak pencapaiannya adalah ketika album Swift ini berhasil mengalahkan rekor yang dipegang oleh album legendaris Adele, “25”.
Rekor Adele yang bertahan sejak Desember 2015, dengan penjualan 3,4 juta kopi dalam tujuh hari pertama, berhasil dipecahkan oleh Swift hanya dalam 5 hari dengan total 3,5 juta unit.
Data dari Luminate membeberkan komposisi angka fantastis ini. Yaitu gabungan dari 3,2 juta penjualan kopi fisik (dalam bentuk vinyl dan CD edisi terbatas) dan 300.000 unit setara album yang dikumpulkan dari layanan streaming.
Strategi rilis multi-format dengan edisi koleksi yang beragam terbukti menjadi senjata ampuh untuk mendongkrak angka penjualan.
Kontroversi dan Pujian The Life Of A Showgirl
Di balik kesuksesan penjualannya, album Swift tidak lepas dari sorotan dan kontroversi. Album ini menerima ulasan yang beragam.
Ada yang menyebut ini sebagai mahakarya terbaiknya. Namun tidak sedikit yang mengkritiknya. Isu terkait peluncurannya dan dugaan penggunaan Kecerdasan Buatan (AI) dalam video promosi juga menuai perdebatan.