1. Criminal Justice (Peradilan Kriminal) — 67,2%
Jurusan ini menempati posisi tertinggi dalam daftar.
Sebagian besar lulusan tidak bekerja di bidang hukum pidana profesional, melainkan di sektor keamanan swasta, administrasi publik, atau posisi lapangan yang tidak mensyaratkan gelar S1.
Banyak pekerjaan di bidang penegakan hukum, seperti petugas keamanan, polisi lokal, atau staf pengadilan, cukup dengan pelatihan teknis, bukan gelar akademik penuh.
2. Performing Arts (Seni Pertunjukan) — 62,3%
Meski terdengar glamor, realitanya banyak lulusan seni pertunjukan yang bekerja di sektor kreatif informal: mengajar seni, menjadi event organizer, atau bahkan pegawai non-seni.
Related Post
Kompetisi di industri hiburan sangat ketat, sementara lapangan kerja formal terbatas.
3. Medical Technicians (Teknisi Medis) — 57,9%
Bidang medis memang stabil, tapi tidak semua posisi membutuhkan gelar sarjana.
Sebagian besar pekerjaan teknisi medis diisi oleh lulusan diploma atau sertifikasi profesi.
Akibatnya, banyak lulusan S1 bekerja di posisi yang tidak sepenuhnya memanfaatkan kualifikasi akademiknya.
4. Humanities (Ilmu Humaniora) — 56,5%
Lulusan humaniora unggul dalam berpikir kritis dan menulis, namun peluang kerja spesifiknya terbatas.
Banyak yang akhirnya beralih ke bidang komunikasi, administrasi, atau layanan publik.
5. Anthropology (Antropologi) — 55,9%
Meski bidang ini menarik secara akademik, lapangan kerja khusus antropologi sangat terbatas.
Sebagian besar lulusan bekerja di lembaga penelitian, NGO, riset pasar, atau HR perusahaan.
6. Hospitality and Tourism (Pariwisata dan Perhotelan) — 54,5%
Industri pariwisata menilai pengalaman kerja lebih penting daripada gelar akademik.
Karena itu, banyak lulusan jurusan ini yang bekerja di posisi operasional atau manajemen menengah yang tidak memerlukan gelar S1.
7. Sociology (Sosiologi) — 54,1%
Bidang ini mengajarkan analisis sosial, tetapi hanya sedikit lowongan yang secara langsung membutuhkan sarjana sosiologi.
Banyak yang akhirnya berkarier di administrasi, pendidikan, atau pelayanan masyarakat.
Terverifikasi Dewan Pers