IKNPOS.ID – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu kembali ke pengadilan Tel Aviv pada Rabu, 15 Oktober 2025 untuk sidang terbaru dalam kasus korupsinya yang telah berlangsung lama, yang dibuka pada Mei 2020.
Dikutip dri Anadolu, Netanyahu dilaporkan tetap tersenyum saat ia dan rombongannya yang terdiri dari beberapa menteri dari partai konservatif Likud dicemooh oleh para pengunjuk rasa dalam perjalanan ke pengadilan.
Dalam satu kasus, Netanyahu dan istrinya, Sara, dituduh menerima barang-barang mewah senilai lebih dari US$260.000, termasuk sampanye, cerutu, dan perhiasan, dari para miliarder dengan imbalan bantuan politik.
Dalam dua kasus lainnya, Netanyahu juga didakwa berupaya menegosiasikan liputan pers yang lebih baik dari dua media Israel. Namun, Ia membantah melakukan kesalahan apa pun, dan mengaku menjadi korban konspirasi politik.
Selama masa jabatannya saat ini, yang dimulai pada akhir 2022, Netanyahu telah mengusulkan reformasi peradilan yang luas yang menurut para kritikus bertujuan untuk melemahkan pengadilan.
Reformasi ini memicu protes besar-besaran yang baru mereda setelah dimulainya perang Gaza, yang dipicu oleh serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.
Mengeluh Sakit Batuk dan Pilek
Sidang berakhir lebih awal, karena Netanyahu mengeluh sakit. Kantor PM Israel menyatakan, Netanyahu menderita bronkitis yang ‘tidak berbahaya’ bagi orang lain.
Keluhan batuk dan pilek saat bersaksi dalam pemeriksaan silang di Pengadilan Distrik Tel Aviv itu menyebabkan para hakim menyetujui permintaannya untuk mempersingkat sidang.
Netanyahu mengatakan pileknya “tidak kunjung membaik” dan dokternya menyarankan agar ia beristirahat beberapa hari atau setidaknya mempersingkat hari kerjanya. Kantornya kemudian mengatakan bahwa ia menderita bronkitis.
Sidang dijadwalkan berakhir pada pukul 16.30, tetapi Netanyahu meminta sekitar tengah hari, agar ia bersaksi hanya untuk satu atau dua jam lagi.
Netanyahu mengatakan pileknya “tak kunjung membaik” dan dokternya menyarankan agar ia beristirahat beberapa hari atau setidaknya mempersingkat hari kerjanya. Kantornya kemudian menyatakan bahwa ia menderita bronkitis.