IKNPOS.ID – Operasional dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau lebih dikenal sebagai Dapur MBG, di Jalan Raya Tagog Munding, Desa Citatah, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), ditutup.
Penutupan dilakukan usai viralnya video proses pencucian wadah makanan atau ompreng program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinilai jorok dan tidak higienis.
Dalam video yang beredar di media sosial, tampak sejumlah ompreng hanya dicelupkan sebentar ke dalam ember berisi air keruh tanpa menggunakan air mengalir. Air yang dipakai terlihat kotor, berwarna cokelat, dan digunakan berulang kali untuk membersihkan banyak wadah sekaligus. Setelah digoyangkan sebentar, wadah langsung ditumpuk kembali tanpa proses pembilasan dengan air bersih.
Praktik asal-asalan tersebut menimbulkan dugaan kelalaian serius. Wadah makanan yang seharusnya steril justru dicuci dengan cara yang berpotensi mengancam kesehatan ribuan siswa penerima program MBG di Bandung Barat.
Apalagi, kasus keracunan akibat konsumsi menu MBG sebelumnya sudah beberapa kali terjadi di sekolah-sekolah KBB.
Melihat kondisi itu, Direktur Deputi Tauwas Wilayah II, Brigjen TNI Albertus Doni Dewantoro, turun langsung ke lokasi dan memutuskan menutup sementara operasional dapur SPPG Citatah.
“Ya, betul ditutup. Kemarin Deputi Pengawasan BGN Brigjen Doni datang langsung ke lokasi,” kata Kapolsek Cipatat, AKP Iwan Setiawan, saat dihubungi, Kamis, 1 Oktober 2025.
Iwan menegaskan, penutupan dilakukan karena pengelola dapur dinilai melanggar standar operasional prosedur (SOP) yang berkaitan dengan aspek higienitas.
“Saya dapat info dari teman-teman memang seperti itu (pencucian ompreng jorok),” ujarnya.
Kepala SPPG Citatah, Taufik, membenarkan bahwa dapur untuk sementara waktu tidak beroperasi. Seluruh karyawan, kata dia, juga sudah diliburkan hingga ada izin baru dari pihak berwenang.
“Kondisi saat ini dapur tidak operasi. Karyawan diliburkan untuk sementara,” ungkapnya.
Meski demikian, Taufik enggan berkomentar lebih jauh terkait praktik pencucian ompreng yang ramai disorot masyarakat.