IKNPOS.ID – Tim Nasional Indonesia U-17 sedang berada dalam fase krusial persiapan menuju panggung akbar sepak bola junior, Piala Dunia U-17 2025 di Qatar. Sejak 17 Oktober 2025, Garuda Muda memilih lokasi pemusatan latihan (TC) yang tak biasa dan penuh tantangan: Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
Keputusan agar Timnas U-17 latihan di Dubai bukan sekadar liburan mewah, melainkan strategi tempur yang disiapkan matang oleh pelatih Nova Arianto untuk menaklukkan musuh tak kasat mata: cuaca ekstrem.
Di bawah terik matahari Dubai, di mana suhu harian berkisar antara 26 hingga 33 derajat Celcius, para pemain muda Indonesia dipaksa beradaptasi dengan kondisi yang keras. Zahaby Gholy, salah satu pilar Timnas U-17, secara terbuka menegaskan bahwa TC di Dubai adalah bagian integral dari skema besar adaptasi lingkungan menjelang turnamen global.
“Kami datang ke Dubai bukan untuk main-main. Coach Nova Arianto dan teman-teman semua sudah melakukan persiapan yang sangat matang, termasuk untuk friendly match di sini sampai nanti menuju Piala Dunia,” ujar Gholy, dikutip dari situs Kita Garuda.
“Di sini cukup panas, dan itu alasan kami ke Dubai, untuk adaptasi cuaca sebelum ke Qatar. Karena suhunya hampir sama,” sambungnya.
Dengan jarak yang relatif dekat antara Dubai dan Qatar, mindset adaptasi cuaca panas dan kering ini menjadi kunci penting. Kondisi fisik yang prima dan terbiasa dengan suhu tinggi diharapkan mampu membuat skuad Merah-Putih tampil maksimal tanpa terganggu faktor kelelahan akibat kondisi iklim saat bertanding di Qatar.
Uji Tanding Krusial: Evaluasi Kesiapan Tim
Di tengah program latihan fisik dan adaptasi cuaca, Timnas U-17 juga menggelar tiga pertandingan uji coba (uji tanding) internasional yang sangat penting untuk mengukur kedalaman skuad dan strategi permainan.
Pada laga pertama, Garuda Muda harus mengakui keunggulan tim kuat Paraguay dengan skor tipis 1-2. Kekalahan ini menjadi catatan penting bagi Nova Arianto untuk segera membenahi lini pertahanan dan efektivitas serangan.



