IKNPOS.ID – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyetorkan Rp8 miliar hasil lelang barang rampasan ke kas negara. Perhiasan hingga handphone masih jadi primadona peserta.
Adapun uang tersebut berasal dari penjualan 36 lot barang bergerak senilai Rp3,2 miliar serta 7 lot barang tidak bergerak senilai Rp4,8 miliar, dari total 83 lot yang ditawarkan.
“Untuk barang bergeraknya, yang tidak laku hanya barang-barang unik seperti robot, face recognition, dan tableau, serta dua mobil yang dilelang di KPKNL Samarinda,” jelas Jaksa Eksekusi KPK, Syarkiyah, saat menyerahkan uang hasil lelang di Jakarta dikutip Kamis, 2 Oktober 2025.
Syarkiyah menjelaskan barang bergerak yang masih menjadi favorit para peserfa lelang seperti perhiasan hingga Barang Bukti Elektronik (BBE) seperti handphone, tetap menjadi primadona. Satu lot bisa diperebutkan 20 hingga 30 akun.
Ia juga menjelaskan perihal kemeja sutra lengan panjang yang sempat gagal terjual pada lelang Juni 2025 kemarin, juga telah terjual dengan harga Rp2,5 juta.
“Perhiasan ini sangat banyak peminatnya. Cincin dan gelang berbentuk naga saja sudah laku terjual,” tambahnya.
Namun, masih ditemukan wanprestasi senilai Rp23,4 juta dari dua lot barang bergerak yakni 1 lot berisi 6 handphone senilai Rp15,4 juta serta 1 lot yang terdiri dari 46 mini gold senilai Rp8 juta.
Lebih lanjut, Syarkiyah menjelaskan bahwa KPK memperkirakan hasil lelang serentak di 11 Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) meliputi Jakarta, Bandung, Tangerang, Bekasi, Bogor, Cirebon, Denpasar, Lahat, Pekanbaru, Purwokerto, dan Samarinda, pada September 2025 ini bisa menembus angka Rp166 miliar.
Namun, minat terhadap barang tidak bergerak yang terdiri dari tanah, tanah dan bangunan, hingga apartemen, bernilai besar ini, masih rendah karena nilai limitnya yang tinggi.
Untuk barang tidak bergerak ini baru laku terjual sebanyak 7 lot dari 41 lot yang dilelang.
“Mudah-mudahan pada lelang berikutnya, aset bernilai besar ini bisa terjual,” ujar Syarkiyah.
Sebelumnya, Direktur Labuksi (Pelacakan Aset, Pengelolaan Barang Bukti, dan Eksekusi) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Mungki Hadipratikto menjelaskan bahwa 83 lot yang akan dilelang pada 17 September 2025.