IKNPOS.ID – Ratusan pendaki Gunung Everest terjebak akibat badai salju hebat di lokasi wisata pegunungan di Tibet, tepat saat libur nasional China, menurut laporan media negara Tiongkok pada Minggu malam Waktu setempat.
Sekitar 350 pendaki telah mencapai titik pertemuan di Kabupaten Tingri, Gunung Everest, sementara tim penyelamat masih berkomunikasi dengan sekitar 200 pendaki lainnya, menurut stasiun televisi CCTV. Hingga Senin pagi, belum ada pembaruan resmi terkait proses evakuasi.
Para pendaki terjebak pada ketinggian lebih dari 4.900 meter (16.000 kaki), sementara puncak Everest sendiri mencapai 8.850 meter (29.000 kaki), lapor Jimu News, situs berita online China.
Seorang pendaki yang berhasil turun lebih awal mengatakan bahwa salju deras telah menghancurkan tenda para pendaki lain di gunung tersebut.
Sebanyak ratusan tim penyelamat dikerahkan untuk membuka jalur dan mengevakuasi pendaki yang terperangkap. Operasi ini berlangsung dalam kondisi medan yang ekstrem dan suhu yang sangat rendah, sehingga proses evakuasi diperkirakan memakan waktu lama.
Fenomena badai salju ini terjadi di tengah libur nasional China, periode saat banyak wisatawan lokal memadati jalur pendakian di wilayah Tibet.
Pihak berwenang menekankan pentingnya keselamatan pendaki dan memperingatkan masyarakat untuk berhati-hati jika ingin melakukan aktivitas di pegunungan tinggi.
Insiden tragis yang melibatkan pendaki di Gunung Everest, terutama selama libur nasional di China bukan pertama kalinya.
Pada Juli 2025, dilaporkan hamper 335 jasad ditemukan di Gunung Everest. Diduga jasad tersebut merupakan pendaki yang meninggal saat melakukan perjalanan yang disebabkan oleh penyakit ketinggian atau kecelakaan fatal.
Banyak juga dari mereka yang berhasil mencapai puncak dan kemudian meninggal dunia dalam perjalanan turun. Sehingga jasad mereka tetap berada di jalur pendakian.
Kondisi esktrem dan medan yang sulit, membuat proses evakuasi jasad menjadi sangat menantang.
Penting untuk dicatat bahwa meskipun insiden-insiden ini terjadi selama periode libur nasional, penyebab utama kematian sering kali terkait dengan faktor-faktor seperti ketinggian ekstrem, cuaca buruk, kelelahan, dan kurangnya persiapan teknis.