IKNPOS.ID – Berdasarkan data perdagangan 24 jam terakhir, harga Pi turun tipis 0,54% dengan kapitalisasi pasar mencapai $2,14 miliar. Sementara itu, volume perdagangan harian meningkat 16,7% menjadi $22,72 juta, menandakan minat pasar yang masih cukup tinggi terhadap aset digital ini.
Sepanjang hari, harga Pi Network bergerak di kisaran $0,255–$0,263, memperlihatkan fase konsolidasi pasar yang masih berlanjut.
Meskipun harga relatif stagnan, sentimen komunitas Pi Network tetap positif. Berdasarkan data dari komunitas, sekitar 88% investor bersikap bullish, didorong oleh kabar mengenai pengembangan proyek stablecoin baru PiUSD, yang akan dipatok terhadap nilai Pi GCV sebesar $314.159 per token.
Kabar ini memberikan angin segar bagi komunitas Pi, meski hingga kini pergerakan harga belum menunjukkan lonjakan signifikan. Dengan dukungan proyek-proyek baru dan partisipasi komunitas yang kuat, Pi Network berpotensi mengalami kenaikan harga menjelang akhir 2025, terutama jika momentum pasar kripto global kembali menguat.
Beberapa faktor diyakini menjadi penyebab stagnasi harga Pi Network. Salah satunya adalah rendahnya minat beli investor meski ada berbagai pembaruan dari sisi proyek.
Baru-baru ini, Pi Network meluncurkan testnet untuk bursa terdesentralisasi (DEX) dan fitur pembuat pasar otomatis (AMM). Namun, langkah tersebut belum mampu mendorong harga naik secara signifikan.
Salah satu pendiri Pi Network, Chengdiao Fan, juga sempat berbicara di acara TOKEN2049, tetapi aktivitas ini belum cukup kuat untuk menggerakkan harga. Volume perdagangan harian yang hanya mencapai $33 juta menunjukkan likuiditas yang masih rendah, jika dibandingkan dengan kapitalisasi pasar yang melebihi $2 miliar.
Faktor Tambahan: Kenaikan Suplai dan Penurunan Permintaan
Selain lemahnya permintaan, peningkatan jumlah token yang beredar turut memberikan tekanan pada harga. Pada bulan ini saja, lebih dari 125 juta koin PI dilepas ke pasar, dan sekitar 1,2 miliar koin tambahan diperkirakan akan beredar dalam 12 bulan mendatang.