IKNPOS.ID – Presiden AS Donald Trump kembali melontarkan ancaman tegas kepada kelompok perlawanan Palestina Hamas.
Uniknya, dalam ucapannya kali ini ia menyebut negara Indonesia dan pemimpinnya secara khusus membuat sorotan internasional semakin tertuju ke Indonesia.
Dalam unggahan di platform sosial media miliknya, Truth Social, Trump menyatakan bahwa banyak sekutu besar Amerika Serikat di Timur Tengah dan wilayah sekitarnya siap, atas permintaannya, untuk mengirim kekuatan besar ke Gaza dan “meluruskan Hamas” jika kelompok tersebut terus melakukan pelanggaran.
“Banyak sekutu besar kami yang sekarang di Timur Tengah, dan daerah sekitar Timur Tengah… secara eksplisit dan kuat, dengan antusiasme yang besar, memberitahu saya bahwa mereka akan menyambut baik kesempatan, atas permintaan saya, untuk memasuki Gaza dengan kekuatan besar dan ‘meluruskan Hamas kita’ …” ujar Trump.
Yang menarik: Trump kemudian menambahkan ucapan terima kasih:
“Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada negara Indonesia yang besar dan kuat, serta pemimpinnya yang luar biasa, atas semua bantuan yang telah mereka tunjukkan dan berikan kepada Timur Tengah, dan kepada AS.”
Dengan demikian, pernyataan Trump ini bukan sekadar retorika, tetapi juga menyertakan Indonesia secara spesifik sesuatu yang jarang terjadi dalam konteks konflik Timur Tengah.
Apa Sebenarnya Ancaman Trump?
Berikut poin-penting dari ancaman Trump ke Hamas yang perlu diketahui:
Trump menegaskan bahwa jika Hamas terus melanggar perjanjian gencatan senjata atau usaha perdamaian yang difasilitasi AS, maka konsekuensinya akan sangat cepat, penuh amarah, dan brutal.
Ia menyebutkan bahwa “negara-sekutu saya siap memasuki Gaza” jika diperlukan untuk meluruskan Hamas.
Trump menegaskan bahwa ia memiliki kapasitas dan keinginan untuk memaksa Hamas menyerah atau dibubarkan.
Mengapa Indonesia & Prabowo Disinggung?
Momen di mana Trump menyebut negara Indonesia bersama pemimpinnya menimbulkan banyak analisis:
Simbol diplomasi: Dengan menyebut Indonesia sebagai “negara besar dan kuat” serta pemimpinnya “luar biasa”, Trump tampaknya ingin menunjukkan bahwa AS melihat Indonesia sebagai mitra strategis dalam isu global, termasuk Timur Tengah.
Konteks konflik: Meski Indonesia tidak langsung terlibat militer di Gaza, penyebutan nama Indonesia bisa jadi bertujuan diplomatik untuk menunjukkan koalisi global melawan Hamas atau dukungan terhadap stabilitas regional.
Pengaruh politik: Bagi Indonesia dan pemimpinnya (Prabowo Subianto), penyebutan semacam ini bisa menambah bobot diplomasi internasional, tetapi juga mengundang pertanyaan soal posisi Indonesia dalam konflik yang kompleks ini.
Apa Dampaknya Bagi Indonesia?
Beberapa hal yang perlu diperhatikan Indonesia sebagai implikasi dari penyebutan tersebut: