“Gerakan Ganti STY” Mulai dari Insiden di China
Andre Rosiade juga menduga bahwa insiden di China menjadi awal dari gerakan menggoyang posisi Shin Tae-yong. Menurutnya, konflik kecil tersebut kemudian melebar dan memengaruhi keputusan PSSI.
“Itu mulai pemicu gerakan-gerakan untuk mengganti STY,” kata Andre.
“Kalau mau fair, sebut saja nama pemainnya supaya ke depan keputusan lebih rasional.”
Pernyataan Andre ini sontak menjadi sorotan publik sepak bola Indonesia. Banyak pihak menilai, apa yang disampaikan Andre seolah membuka tabir baru soal drama internal Timnas Indonesia yang selama ini hanya menjadi rumor.
Shin Tae-yong dan Akhir Eranya di Timnas Indonesia
Sebagaimana diketahui, Shin Tae-yong resmi dipecat oleh PSSI beberapa bulan setelah laga melawan China tersebut.
Meskipun sang pelatih sempat membawa Timnas Indonesia menembus ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia sebuah prestasi bersejarah nasibnya tetap berakhir di tangan federasi.
Sejak itu, banyak spekulasi bermunculan. Mulai dari tudingan soal konflik pemain senior, ketidakcocokan dengan manajemen PSSI, hingga perbedaan visi jangka panjang untuk skuad Garuda.
Namun, pernyataan Andre Rosiade kali ini memperkuat dugaan bahwa ada tekanan dari internal tim sendiri yang membuat PSSI akhirnya mengambil langkah pemecatan.
PSSI Diminta Lebih Profesional ke Depan
Andre menegaskan, jika Indonesia ingin melangkah lebih jauh di kancah sepak bola Asia, maka federasi harus berani tegas dan tidak tunduk pada kepentingan individu mana pun.
“Kalau pemain sudah bisa mengganti pelatih, itu tanda bahaya,” katanya.
“Timnas itu bukan milik satu pemain, tapi milik bangsa.”
Ia berharap kasus seperti ini menjadi pelajaran berharga bagi PSSI agar ke depan pemilihan pelatih dan pembinaan pemain dilakukan secara objektif, bukan berdasarkan tekanan politik atau ego personal.