IKNPOS.ID – Amerika Serikat resmi mengajukan tawaran untuk menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia Wanita 2031 bersama tiga negara tetangga di kawasan Amerika Utara dan Tengah, yakni Meksiko, Kosta Rika, dan Jamaika. Proposal tersebut menjadi satu-satunya yang akan dipertimbangkan FIFA dalam rapat pemilihan resmi pada 30 April mendatang.
Presiden Federasi Sepak Bola Amerika Serikat (USSF), Cindy Parlow Cone, menegaskan bahwa turnamen ini akan menjadi tonggak penting bagi kesetaraan dalam sepak bola dunia.
“Piala Dunia Wanita 2031 akan setara dalam segala aspek dengan versi pria, baik dari jumlah tim, kualitas fasilitas, hingga akomodasi dan dukungan yang diberikan,” ujarnya dalam konferensi pers.
Related Post
Lebih dari 30 kota di Amerika Serikat telah menyatakan minatnya untuk menjadi tuan rumah pertandingan pada turnamen yang dijadwalkan menghadirkan 104 laga. Namun, keputusan final terkait stadion dan lokasi pertandingan baru akan diambil paling cepat pada tahun 2027.
Format bersama ini mengikuti pola yang akan digunakan pada Piala Dunia 2026 untuk kategori pria. Ajang tersebut akan digelar di 11 stadion NFL di Amerika Serikat, serta di tiga stadion di Meksiko dan dua di Kanada. Semua laga dari babak perempat final hingga final akan berlangsung di wilayah AS.
FIFA selaku penyelenggara utama telah menyiapkan paket tiket dengan harga mulai dari 6.730 dolar AS untuk kategori reguler hingga 73.200 dolar AS untuk paket delapan pertandingan dengan fasilitas eksklusif di MetLife Stadium, New Jersey, lokasi final Piala Dunia 2026.
CEO USSF, JT Batson, menyebut antusiasme masyarakat terhadap Piala Dunia Wanita di kawasan Amerika sangat tinggi. “Permintaan untuk tiket turnamen wanita ini akan luar biasa. Berdasarkan data penjualan tiket tim nasional pria dan wanita kami, harga dan minat penonton hampir setara,” jelasnya.
Batson menambahkan bahwa pengalaman penyelenggaraan Piala Dunia 2026 akan menjadi bahan evaluasi penting bagi panitia bersama FIFA, federasi anggota, dan kota tuan rumah dalam mempersiapkan ajang 2031.
Terverifikasi Dewan Pers