IKNPOS.ID – Riset terbaru dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyoroti tantangan ketersediaan air bersih di Ibu Kota Negara (IKN) baru. Meski digadang-gadang sebagai kota masa depan dengan infrastruktur modern, penelitian menunjukkan bahwa jumlah air bersih yang terlihat di permukaan hanya sekitar 0,5% dari total kebutuhan.
Menurut BRIN, sebagian besar air hilang akibat limpasan air hujan yang tidak terserap tanah, ditambah tingginya jumlah lahan terbangun seperti gedung dan jalan beton. Kondisi ini menimbulkan persoalan serius dalam pengelolaan sumber daya air untuk penduduk yang akan tinggal di IKN.
BRIN menekankan bahwa pembangunan kota modern tidak bisa hanya berfokus pada gedung tinggi dan fasilitas canggih. Pendekatan berkelanjutan diperlukan agar IKN tetap menjaga ekologi dan kelestarian lingkungan. Strategi yang disarankan meliputi optimalisasi sistem resapan air hujan, penataan ruang hijau, serta pengelolaan limpasan air agar dapat dimanfaatkan secara efektif.
“Pembangunan kota modern bukan sekadar membangun gedung tinggi, tetapi juga menjaga ekologi agar tetap berkelanjutan,” tulis BRIN melalui unggahan di media sosial resminya. Salindia terkait solusi pengelolaan air bersih IKN dapat diakses melalui tautan resmi BRIN.
Minimnya air bersih di IKN berpotensi berdampak pada berbagai aspek kehidupan warga, termasuk kebutuhan minum, sanitasi, dan aktivitas sehari-hari lainnya. Untuk itu, pemerintah bersama pihak terkait tengah merancang solusi yang mencakup pembangunan tangki penyimpanan air bersih, sistem resapan hujan, serta edukasi bagi masyarakat mengenai hemat air.
Selain itu, upaya menjaga ruang hijau dan mengendalikan lahan terbangun menjadi langkah penting untuk mencegah degradasi ekologi. Penataan ruang terbuka hijau tidak hanya mendukung konservasi air, tetapi juga memperkuat kualitas lingkungan dan kenyamanan hidup bagi warga IKN.
Langkah-langkah tersebut diharapkan tidak hanya mengatasi kekurangan air bersih, tetapi juga menjadikan IKN sebagai contoh kota modern yang ramah lingkungan. BRIN menegaskan bahwa pembangunan berkelanjutan harus menjadi prinsip utama, sehingga IKN bisa berkembang menjadi kota masa depan yang nyaman, sehat, dan lestari bagi seluruh penghuninya.




















