IKNPOS.ID – Tumor otak merupakan pertumbuhan jaringan abnormal di otak yang bisa bersifat jinak atau ganas. Berdasarkan asalnya, tumor otak dibagi menjadi dua jenis, yakni tumor primer yang berasal dari jaringan otak itu sendiri dan tumor sekunder yang terjadi akibat penyebaran kanker dari organ lain. Kedua kondisi ini membutuhkan perhatian serius karena berpotensi memengaruhi kualitas hidup penderitanya.
Gejala Tumor Otak
Gejala yang ditimbulkan sangat bervariasi, tergantung ukuran, lokasi, serta kecepatan pertumbuhan tumor. Pada tahap awal, tumor berukuran kecil sering kali tidak menimbulkan keluhan berarti. Namun, seiring berkembangnya ukuran tumor, gejala yang umum muncul meliputi:
Sakit kepala yang persisten, terutama saat bangun tidur atau ketika batuk dan bersin.
Kejang berulang.
Gangguan saraf seperti kelemahan anggota tubuh atau mati rasa.
Kesulitan berbicara, menelan, atau berjalan.
Gangguan penglihatan, pendengaran, serta koordinasi tubuh.
Selain gejala fisik, tumor otak juga dapat menyebabkan perubahan psikologis, seperti daya ingat menurun, sulit konsentrasi, insomnia, perubahan mood, hingga gangguan perilaku.
Penyebab dan Faktor Risiko
Pertumbuhan tumor otak umumnya dipicu oleh perubahan genetik pada sel otak. Meski penyebab pastinya belum dapat ditentukan, sejumlah faktor risiko diketahui dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya tumor, antara lain:
Usia lanjut.
Riwayat keluarga dengan tumor otak.
Paparan radiasi, khususnya setelah menjalani radioterapi.
Cara Diagnosis Tumor Otak
Untuk memastikan keberadaan tumor otak, pemeriksaan medis menyeluruh sangat penting. Dokter akan melakukan:
Pemeriksaan saraf.
Pemindaian otak menggunakan CT scan, MRI, atau PET scan.
Biopsi jaringan otak untuk mengetahui jenis dan tingkat keganasan tumor.
Diagnosis yang tepat membantu menentukan strategi pengobatan yang sesuai dan memperkirakan prognosis pasien.
Pilihan Pengobatan
Pengobatan tumor otak dapat melibatkan beberapa metode, tergantung pada jenis dan stadium penyakit:
Operasi – bertujuan mengangkat jaringan tumor sebanyak mungkin tanpa merusak fungsi otak yang sehat.