IKNPOS.ID – Sebagai upaya peningkatan kualitas Pendidikan di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim membuka 70 kelas bilingual atau dua bahasa.
Pembukaan kelas bilingual di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ini akan dilakukan pada tahun ini.
“Tahun ini kita buka 70 sekolah yang akan menerapkan pembelajaran dua bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris,” kata Kepala Disdikbud Kaltim, Armin, Jumat, 5 September 2025.
Menurutnya, program ini merupakan pengembangan dari proyek percontohan yang tahun lalu sudah dilaksanakan di SMK Negeri 2 Balikpapan dan SMA Negeri 14 Samarinda.
Keberhasilan di dua sekolah tersebut, yang sengaja dipilih bukan dari kategori sekolah unggulan, membuktikan bahwa program kelas bilingual dapat diterapkan secara luas.
Armin menjelaskan, penambahan jumlah sekolah secara masif ini bertujuan untuk mengakselerasi kemampuan siswa agar bisa bersaing di tingkat global dan mempersiapkan mereka untuk melanjutkan studi ke luar negeri.
Sejalan dengan program kelas bilingual, Disdikbud Kaltim juga mendorong pendekatan deep learning atau pembelajaran mendalam di ruang kelas.
Armin menekankan, metode ini mengubah paradigma belajar yang selama ini cenderung normatif dan terpaku pada buku teks.
“Pembelajaran mendalam ini adalah pendekatan agar anak-anak lebih kuat dan dalam memahami sesuatu. Caranya, anak harus aktif, harus kuat menulis, membaca, dan berani tampil,” ujarnya.