Pendapatan pasif berkelanjutan → reward staking menambah jumlah token.
Ikut menjaga keamanan jaringan → semakin banyak validator, semakin kuat blockchain.
Potensi kenaikan nilai aset → jika permintaan token naik, harga ikut meningkat.
Menurut StakingRewards, pengguna bisa membandingkan APY dari berbagai token untuk menentukan strategi terbaik.
Risiko Staking Crypto yang Wajib Dipahami
Meski menguntungkan, staking juga punya risiko yang tidak boleh diabaikan:
Slashing → validator yang tidak aktif atau melanggar aturan bisa kehilangan sebagian aset.
Risiko platform → exchange bisa mengubah ketentuan atau terkena dampak regulasi.
Volatilitas harga → token bertambah banyak, tapi nilainya bisa turun karena fluktuasi pasar.
Regulasi dan Pajak Staking Crypto di Indonesia
Investor kripto di Indonesia harus memperhatikan aturan pajak terbaru. Mulai 1 Agustus 2025, pemerintah menerapkan regulasi baru terkait pajak transaksi kripto.
Reuters mencatat, “Indonesia will implement new tax regulations on cryptocurrency transactions starting August 1, 2025.”
Artinya, pendapatan dari staking crypto juga termasuk objek pajak. Investor wajib mencatat hasil reward staking dan melaporkannya dalam SPT tahunan sesuai aturan yang berlaku.
Panduan Praktis Staking Crypto untuk Pemula
Agar lebih aman, berikut tips sederhana sebelum memulai staking:
Pilih aset PoS dengan reputasi kuat (Ethereum, Cardano, Solana).
Tentukan metode staking sesuai kemampuan teknis (solo, exchange, atau liquid staking).
Gunakan platform bereputasi dan cek APY di situs agregator seperti StakingRewards.
Catat periode lock-up agar tahu kapan aset bisa dicairkan.
Pahami aturan pajak supaya tidak terkena sanksi di kemudian hari.